JEPARA(SUARABARU.ID) – Bersih-bersih sampah sungai yang dilakukan sejak 2 tahun terahir oleh pemuda dukuh Margoharum, Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, akhirnya berbuah manis.
Padahal awalnya tidak banyak warga yang mau mengerti bahwa membuang popok bayi atau sampah ke sungai bisa menyebabkan pendangkalan sungai. Juga kerusakan serta ancaman terhadap kelestarian lingkungan dalam jangka panjang.
Akibatnya ikan disungai juga semakin langka. Belum lagi adanya penangkapan ikan dengan apotas, tubo atau menggunakan alat strum hingga ekosistem ikan punah sebab seluruh ikan mati.
Namun kini kesadaran itu telah mulai tumbuh hingga kegiatan yang tujuannya untuk menjaga kelestarian lingkungan ini menjadi gerakan semua pemuda desa. Bahkan bersih-bersih sungai ini kemudian didukung oleh Petinggi Desa Banjaragung, Solikan bersama perangkat desa dan lembaga desa lainnya.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu yang lalu di sungai Banjaragung oleh pemuda penggagas. Bersama petingi desa yang akrab di panggil Pak Ang, pemuda desa Banjaragung dan para mahasiswa KKN dari UNISNU dan UNNES dilakukan kegiatan bersih sungai. Juga penaburan benih ikan disepanjang aliran sungai desa Banjaragung. Mereka mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias.
Pada kegiatan bersih-bersih sungai ini ada acara yang sangat penting dan menarik. Petinggi Desa Banjaragung, Solikan telah menandatangani pengumuman dan himbauan Tentang Pelarangan Pengambilan Ikan dengan Bahan Kimia dan Pelarangan Membuang Sampah di Sungai. Pengumuman ini juga didukung oleh para Ketua RT dan Ketua RW di Desa Banjaragung.
Pengumuman ini juga terkait dengan pelaksanaan Undang-undang yang mengatur tentang lingkungan. Dengan demikian bagi warga yang melanggar akan dikenakan sanksi. “Harapan kami warga masyarakat sadar dan ikut menjaga kelestarian lingkungan sungai dan ekosistem yang ada didalamnya,” ujar Petinggi Banjaragung, Solikan.
Hadepe-ua