WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Desa Sumberwulan Kecamatan Selomerto Wonosobo menjadi salah satu di antara 15 desa yang terpilih untuk menjalani Monitoring dan Evaluasi (Monev) 10 Program Pokok oleh Ketua TP PKK Wonosobo.
Mengunggulkan program SUBANUSA, alias Sumberwulan Bangun Nuansa ASRI, Desa Sumberwulan dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi warga melalui sektor wisata alam dan kreatifitas warganya.
Ketua Tim Penggerak PKK Wonosobo, Fairuz Eko Purnomo, di sela gelar Monev di Sumberwulan pada Jumat (14/8) menyebut program SUBANUSA yang digagas warga di tengah pandemi COVID-19, sebagai kreasi hebat dan keren.
“Adanya kreasi pemanfaatan lahan untuk menanam beragam jenis tanaman hias, buah dan sayuran saya nilai sangat positif dan jangan berhenti hanya untuk penilaian saja,” tutur Fairuz.
Selain pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman hias dan sayuran, Fairuz juga mengaku kagum dengan bentuk kreasi berupa taman gambar perspektif yang terletak di sepanjang jalan utama Dusun Jetis.
Gambar-gambar perspektif tersebut, tambahnya, sangat kekinian dan instagramable, sebuah istilah yang biasa digunakan anak-anak millennial untuk tempat-tempat yang memiliki spot bagus sebagai latar belakang berswa foto.
“Harapan saya, untuk pemanfaatan halaman pekarangan maupun kreatifitas berkesenian ini bisa dilestarikan dan dipertahanakan. Selain menambah keindahan dan kelestarian alam, berpotensi mengangkat ekonomi warga agar menjadi desa hebat, keren dan berprestasi,” tandasnya.
Dalam Monev 10 Program Pokok PKK dan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK, Fairuz menyebut, ada 15 Desa di 15 Kecamatan yang akan menjalani penilaian untuk menentukan 1 terbaik sebagai wakil Kabupaten Wonosobo di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua TP PKK Desa Sumberwulan, Puji Rahayu. Keseriusan pihak Desa dalam mempersiapkan diri menghadapi Monev 10 Porgram Pokok diakui Puji telah menjadi komitmen seluruh elemen masyarakat.
Selain demi meraih prestasi, kerja keras dan gotong royong warga masyarakat, disebut Puji, juga ditujukan agar kebersihan lingkungan, saluran pembuangan air limbah rumah tangga, dan terpenuhinya standar jamban sehat tetap terjaga.
“Demi menyambut Monev ini, warga bahkan berinovasi di tengah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan menciptakan inovasi berupa tempat hiburan. Taman bunga dan kebun untuk menunjang edukasi kepada anak-anak, terutama untuk pengenalan lingkungan,” terangnya.
Selain itu, manfaat yang diperoleh dari hasil desa binaan, menurut Puji, adalah masyarakat menjadi lebih sadar akan kebersihan lingkungan. Desa yang bersih akan mendukung terciptanya lingkungan dan masyarakat yang sehat.
“Adanya pembibitan dan penghijauan, di mana hasilnya berupa sayuran, buah-buahan dan tanaman toga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Aneka tanaman bunga untuk mempercantik lingkungan desa,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Wahyu