blank
Pelaksanaan pelaksaaan ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK SBMPTN) Universitas Negeri Tidar (Untidar) Magelang tetap mengutamakan protokol kesehatan, dengan memakai pelindung wajah, sarung tangan, masker dan suhu badan tidak boleh lebih dari 37,5 derajat celcius. Foto: Suarabaru.Id/Yon.

MAGELANG-(SUARABARU.ID)-Hingga hari kedua pelaksaaan ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri ( UTBK SBMPTN) Universitas Negeri Tidar (Untidar) Magelang yang lolos kesehatan dan tidak diperbolehkan ikut UTBK sebanyak 29 orang.

“Kemarin pada hari pertama ada sebanyak 20 orang dan hari ini (Senin ,6/7, red), jumlah yang tidak lolos kesehatan sebanyak sembilan orang. Sehingga jumlah total hingga hari kedua UTBK SBMPTN Untidar Magelang ada 29 orang,” kata Wakil Rektor bidang akademik Untidar Magelang, Noor Farid dalam
keterangannya kepada wartawan melalui zoom meeting, Senin ( 6/7) sore.

Noor Farid mengatakan, ke- 29 peserta UTBK tersebut akan diikutkan untuk mengikuti ujian tulis berbasis komputer tahap kedua pada 20 hingga 22 Juli mendatang.

Menurutnya, bila mereka di tahap kedua belum juga lolos kesehatannya, akan diikutkan pada UTBK cadangan yang diselenggarakan mulai 30 Juli, 1sampai 3 Agustus mendatang.

“UTBK cadangan ini diberlakukan bila keadaan force majeur yakni adanya bencana alam, permasalahan infrastruktur, peserta tidak bisa keluar lintas provinsi/kabupaten kota karena masuk zona merah atau hitam Covid-19. Atau peserta ujian datang ke lokasi ujian dengan suhu badan di atas 37,5 derajat celcius,”
katanya.

Ia menambahkan, dari 29 peserta UTBK yang tidak diperkenankan ikuti ujian tulis tahap pertama tersebut, rata-rata karena sedang menderita penyakit flu dan batuk. Dan, pada UTBK tahun ini menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, sehingga peserta ujian yang dinyatakan tidak sehat tersebut tidak boleh mengikuti ujian sesuai jadwal.

“Bagi peserta yang tidak dapat mengikuti ujian seuai jadwal dikarenakan tidak memenuhi syarat dari satgas Covid-19daerah, diharapkan segera menghubungi Pusat UTBK perguruan tinggi negeri yang dijadikan tempat ujian, agar dapat diproses relokasi peserta ke Pusat UTBK terdekat dengan lokasinya saat ini,” katanya.

Noor Farid menambahkan, dari 7116 peserta UTBK SBMPTN Untidar Magelang, tercatat 141 orang lainnya berasal dari beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Dan, sebagian dari mereka tidak bisa mengikuti ujian tulis di lima lokasi UTBK SBMPTN Untidar Magelang.

“Dari 141 peserta tersebut, sekitar 40 persennya tidak bisa hadir di lima lokasi UTBK SBMPTN Untidar Magelang. Sedangkan 60 persen lainnya bisa hadir, karena sebelumnya bersekolah di sekitar Kota dan Kabupaten Magelang. Tetapi, mereka beralamatkan dari luar Provinsi Jawa Tengah,” katanya.

Server Terhenti Pada kesempatan itu, Noor Farid juga mengakui adanya kendala pada hari pertama UTBK SMBPTN Untidar Magelang, khususnya pada sesi pertama. Yakni, koneksi sistem UTBK yang sempat terhenti sekitar 15 menit dari pukul 10.15 – 10.30 WIB.

Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pusat UTBK Untidar Magelang Sigit Joko Purnomo mengatakan, terhentinya pelaksanaan UTBK tersebut,dikarenakan sistem pusat melakukan upgrade versi API Server dari versi 3.2.7 ke versi versi 3.2.7.8 pada saat ujian sedang berlangsung.

Menurutnya, meskipun tidak sempat terhenti, namun ada pengurangan waktu bagi para peserta ujian. Karena, jadwal ujian yang pada Minggu ( 5/7) sesi pertama tersebut yang semestinya berakhir pada 11.15 WIB, diperpanjang selama 15 menit menjadi pukul 11.30 WIB.

“Sistem sempat berhenti pada pukul 10.15 WIB. Jadi normalnya pada saat itu peserta masih mempunyai sisa waktu mengerjakan 60 menit. Saat sistem kembali normal pada pukul 10.30 WIB pada layar peserta waktu sisa pengerjaan soal tidak berkurang. Jadwal pengerjaan soal yang seharusnya selesai pukul 11.15
WIB, baru berakhir pada pukul 11.30 Wib,” katanya.

Yon