JAKARTA(SUARABARU.ID) – Seperti halnya di Indonesia, umat muslim di berbagai negara terdampak covid-19 juga mengalami pembatasan dalam beribadah. Salah satunya shalat Jumat berjamaah di masjid.
Muhammad Iqbal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, menyatakan bahwa shalat Jumat terakhir di Turki pada 12 Maret 2020 lalu. Setelah itu, shalat ditiadakan hingga 29 mei 2020. Otoritas setempat mengizinkan kembali shalat Jumat dengan penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Sehari, 1.043 Orang Positif Corona, Maknanya…
“Shalat Jumat (terakhir) itu tanggal 12 Maret 2020 dan kemudian baru tanggal 29 Mei dibuka. Dalam pelaksanaannya memang sepenuhnya berbeda dengan saat sebelum pandemi. Yang pertama, tentu saja kita harus pakai masker.”
”Kemudian setiap orang yang datang harus membawa sajadah masing-masing, kemudian ada penjarakan pada saat berada di masjid,” ujar Muhammad Iqbal saat dialog melalui ruang digital di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta pada Sabtu (27/6).
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan shalat hanya diperbolehkan di halaman masjid saja. Tentu, ini hanya bersifat sementara karena saat ini sedang musim panas. Namun ketika musim dingin tiba, tidak dimungkinkan untuk shalat di luar ruangan mengingat cuaca tidak mendukung.
“Shalat Jumat hanya boleh dilakukan di halaman masjid. Jadi, di dalam masjid tidak lagi digunakan. Tapi mungkin ini hanya sementara, Turki nanti kan sudah mulai dingin, akhir September. Jadi, kita belum mendengar informasi mengenai prtokol shalat Jumat untuk musim dingin,” tambah Muhammad Iqbal.
Ketat
Penerapan protokol kesehatan saat shalat Jumat pun sangat ketat. khotbah Jumat maksimal lima menit. Setiap masjid yang melaksanakan salat Jumat dijaga oleh polisi yang akan menegur masyarakat yang masih berkumpul usai salat dan memberikan denda kepada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Khotbah Jumat maksimal lima menit, kemudian setelah itu polisi akan membubarkan. Dipersilakan untuk langsung kembali dan kalau mau shalat sunnah, silakan dilakukan di tempat masing-masing. Mereka yang tidak sesuai dengan protokol juga kena denda sekitar 1.200 Lira Turki, hampir 200-an US dollar,” ungkapnya.
Tak jauh berbeda dari Turki, negara terdampak covid-19 lain, seperti Singapura pun melakukan hal yang sama.
Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Singapura, Didik Eko Pujianto pada kesempatan yang sama mengungkapkan, shalat Jumat yang sempat ditiadakan sejak Maret akibat pandemi covid-19 akhirnya diperbolehkan kembali pada pertengahan Juni ini.
“Ibadah Jumat itu sudah dihentikan sejak pertengahan bulan Maret yang lalu. Baru dibuka setelah circuit breaker di Singapura berakhir, yaitu dimulai pada tanggal 15 Juni, Shalat Jumat yang pertama kalinya, dengan standar yang cukup ketat.”
”Setiap orang wajib membawa sajadah masing-masing Jika tidak membawa sajadah, disiapkan oleh masjid dalam bentuk pelastik yang bisa dibawa pulang masing-masing,” ungkapnya.
Dua Kloter
Lebih lanjut Didik menjelaskan, shalat Jumat dilakukan dua kloter masing-masing kloter hanya lima puluh orang dan para jamaah harus mendaftar terlebih dahulu melalui internet jika ingin salat Jumat di masjid.
“Sebelum memasuki masjid, itu daftar dulu online. Kemudian, jumlahnya berapa? Ditentukan. Kalau memang jumlahnya 100, berarti dua kali shalat Jumat. Kalau jumlahnya tujuh puluh misalnya. Lima puluh boleh shalat Jumat, yang dua puluh shalat lohor biasa,” jelasnya.
Pendaftaran melalui internet berfungsi untuk mempermudah melakukan pelacakan tiap jamaah.
“Itu ada tracking. Setiap orang, kemudian melakukan pendaftaran online, ada namanya shift entry, jadi pakai kode QR, memasukkan nomor telepon, nama dan juga nomor IC. Jika terjadi sesuatu, bisa di-track di masjid itu ada berapa orang, siapa saja? Kemudian, pada kloter ke berapa kalau melakukan shalat Jumat,” kata Didik.
Selain itu pengawasan protokol kesehatan sangat ketat karena diawasi langsung oleh polisi dan bagi yang tidak menaati protokol kesehatan akan didenda.
“Polisi berhak memberikan denda bagi yangtidak pakai masker sebesar 250 dollar. Kalau jaraknya kurang dari satu meter, diingatkan, tapi kalau masih kedua kali, langsung 250 dollar juga,” kata Didik.
MM