TEGAL (SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari membantah adanya Kluster RSUD Kardinah Kota Tegal.
“Jika benar ada kluster di RSUD Kardinah Kota Tegal maka RSUD Kardinah terancam ditutup,” kata Dr Sri Primawati kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Pernyataan dr Sri Primawati menanggapi pemberitaan pasien DAE (25) merupakan tenaga medis yang sedang mengikuti program intensif di RSUD Kardinah Kota Tegal, warga Desa Kesakitan, Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal terkonfirmasi positif Covid-19.
Sri Prima menjelaskan, hasil penelusuran bahwa DEA tidak pernah memiliki kontak secara langsung dengan pasien EP (39) positif covid-19 yang merupakan dokter radiologi asal Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal yang meninggal pada 4 Juni 2020 lalu.
“Saat pasien EP masuk IGD di RSUD Kardinah saat itu bukan DEA yang bertugas,” tegas Sri Prima.
Hasil dari tracing terhadap DAE yang dinyatakan positif covid-19 ternyata tidak pernah memiliki kontak langsung dengan EP yang meninggal akibat Covid.
Meski demikian kata Sri Prima, pihak Dinas Kesehatan Kota Tegal tetap melakukan tracing lanjutan terhadap pasien DAE agar mengetahui dimana DAE terpapar Covid.
DAE memang memiliki rumah di Kota Tegal, karena itu pihaknya tetap akan melakukan tracing. Dan saat ini DAE masih menjalani karantina mandiri di Desa Kesamiran, Kecamatan Tarub, Kabuapten Tegal, karena masuk Orang Tanpa Gejala (OTG).
Diberitakan sebelumnya, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal kembali terjadi. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro pada Rabu (24/6/2020) petang, mengatakan, pasien positif Covid-19 bertambah dua orang setelah hasil pemeriksaan swab-nya diterima pihaknya hari Rabu (24/6/2020) dengan kesimpulan positif. Sehingga, secara akumulasi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal sepanjang masa pandemi ini ada 32 orang.
Nino Moebi
