Ketua MRPTN Indonesia Prof Dr Jamal Wiwoho. Foto: Bagus Adji

SOLO (SUARABARU.ID)- Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negri (MRPTN)  Indonesia Prof. Dr Jamal Wiwoho, mendorong perguruan tinggi (PT) meningkatkan kerja sama dalam bidang International Scientist Collaboration (ISC).

Sebagaimana diketahui, ISC dapat membantu peningkatan Indeks Inovasi Nasional. Indeks Inovasi Indonesia  terhitung masih rendah, bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

“Perguruan tinggi di Indonesia sangat membutuhkan International Scientists Collaboration supaya bisa menghasilkan riset yang bisa disandingkan dengan perguruan tinggi luar negeri,” kata Prof. Jamal dalam Web Talk International Scientists Collaboration: Implement P2P (People-2-People) Relationship, Senin (15/6/).

Web Talks International Scientiest Collaboration ini diikuti 34 PTN di Indonesia dan 22 perguruan tinggi di Amerika Serikat serta berlangsung secara daring, yang terselenggara berkat kerja sama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC, MRPTN Indonesia, KBRI Washington DC, dan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional.

Prof Jamal Wiwoho lebih lanjut mengatakan, ada empat prinsip kerja sama internasional yang harus diperhatikan perguruan tinggi di Indonesia. Pertama, hubungan saling kenal antarpeneliti melalui komunitas dalam perguruan tinggi.

Kedua, memiliki kemampuan dan fasilitas yang setara sehingga mempermudah mencocokkan program. Ketiga, pembentukan aliansi antarperguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi luar negeri dalam bentuk konsorsium untuk implementasi kolaborasi. Keempat, mutual understanding terutama dalam pendanaan kolaborasi dan pemanfaatan sponsorship.

Kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri merupakan bentuk implementasi ‘Kampus Merdeka’ yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim .

“Bentuk kolaborasi bisa dengan student exchange, summer course (short visit), KKN bersama, penyelenggaraan joint/ double degree, joint supervisor untuk mahasiswa S2/ S3, joint autorship untuk artikel, joint research, guest lecturer, dan sabbatical leave,” terangnya.

Prof Jamal Wiwoho yang juga Rektor UNS Surakarta ini berharap kegiatan yang berlangsung bisa mengintensifkan dan meningkatkan jumlah kerja sama perguruan tinggi Indonesia  dengan USA melalui endorsemen Atase Pendidikan KBRI Washington DC . ]

Kegiatan  yang melibatkan para profesor dan ilmuwan Indonesia internasional di PTN dapat berupa visiting lecturer vise versa. Selain itu diharapkan pula adanya  peningkatan jumlah beasiswa bagi mahasiswa Indonesia di AS. Juga peningkatan join publikasi perguruan tinggi Indonesia-AS. Serta student exchange dua arah dengan meningkatkan jumlah mahasiswa AS yang menempuh studi di Indonesia.

Bagus Adji-trs

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini