blank
KOLAM RETENSI - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan rombongan saat meninjau kolam retensi yang berfungsi untuk mengatasi banjir. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Pasar Muaraanyar Kelurahan Muarareja, Kolam Retensi dan Rumah Susun (rusun) yang berada di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat menjadi perhatian Wali Kota (walkot) Tegal Dedy Yon Supriyono.

Walkot Tegal Dedy Yon beserta Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Sekda Kota Tegal Johardi dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tegal melakukan monitoring ke tiga lokasi wilayah dengan menggunakan sepeda motor Jumat (12/6/2020).

Rombongan pertama meninjau di pasar Muaraanyar di Kelurahan Muarareja, Kolam Retensi Tegalsari dan Rumah Susun yang baru dibangun atas kerjasama Pemerintah Kota Tegal dan Universitas Hirosima, Jepang.

Pasar Muaraanyar, yang terletak di Jalan Brawijaya, Kelurahan Muarareja kondisinya selalu tergenang air saat terjadi air pasang, akan dicarikan solusi untuk melakukan perbaikan.

Pasar Muaraanyar dengan luas 200 meter persegi merupakan asset mikik Pemerintah Kabupaten Tegal. Dalam kesempatan tersbut Wali Kota meminta kepada Sekda dan OPD terkait untuk menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tegal untuk meminta izin melakukan perbaikan pasar Muaraanyar.

“Saya berharap bisa diizinkan oleh pemerintah Kabupaten Tegal untuk melakukan perbaikan di pasar Muaraanyar,” tutur Dedy Yon.

Wali Kota menyampaikan, posisi pasar Muaraanyar memang berada di bawah jalan, sehingga akan mudah sekali air menggenangi apabila air laut pasang. Pemerintah Kota Tegal berencana akan meninggikan dengan cara dibeton.

“Alas pasar nanti dengan beton seperti panggung, dinaikan setinggi satu meter, agar jika terjadi rob atau banjir tidak berdampak kepada aktivitas pasar Muaraanyar,” jelas Wali Kota.

Untuk Kolam Retensi, Wali Kota mengecek kondisi mesin pompa air, yang berkapasitas besar untuk mengurangi dampak banjir dan rob di daerah sekitar kolam retensi, seperti kelurahan Tegal Sari dan Kelurahan Muarareja.

Dijelaskan, kapasitas masing-masing pompa adalah 1000 liter perdetik, sehingga jika empat pompa tersebut di jalankan semua bisa membuang air 4000 liter perdetik. Dalam keadaan rob, kolam retensi ini akan digunakan untuk menampung drainase yang berasal kelurahan Tegal Sari dan Kelurahan Muarareja yang berada disebelah selatan kolam retensi dan akan kembali di buang ke laut melalui sungai, saat air surut pada pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Selain kolam retensi, Pemerintah juga telah mempersiapkan pengadaan untuk truk hisap. “Jadi di saat hujan nantinya akan ada armada truk yang akan keliling di dalam kota, sehingga genangan-genangan air yang ada setelah terjadi hujan bisa disedot dan dibuang di kolam retensi,” papar Dedy Yon.

Sedangkan untuk Rumah Susun (Rusun) Tegal Sari, Dedy Yon mengatakan, semestinya rusun tersebut sudah bisa dihuni, namun untuk penanganan wabah Corona Virus Disease 19 (Covid 19) kota Tegal, Pemerintah Kota Tegal untuk sementara waktu menjadikan rusun tersebut sebagai tempat cadangan untuk isolasi warga luar kota Tegal, apabila GOR Tegal Selatan tidak mampu menampung.

Nino Moebi