blank
Peci berbahan baku karung goni dari Kudus ini laris di pasaran.foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kreativitas  nampaknya menjadi modal berharga bagi seseorang dalam memulai usaha. Seperti halnya yang dilakukan Marwoto (29), asal Desa Peganjaran Kudus ini, sukses memproduksi peci klasik berbahan baku karung goni.

Selain berbahan ramah lingkungan, peci karung goni ini juga terlihat cukup unik dan klasik. Dengan warna alami karung goni, peci ini menjadi terlihat seperti barang antik.

Saat ditemui di kiosnya, di Desa Peganjaran, Rabu (13/5), Marwoto tampak sibuk menata peci. Peci-peci yang terbuat dari bahan karung goni itu tertata rapi di etalase terbuat dari kayu.

Produk peci buatannya itu sudah siap dijual. Tak hanya peci, Marwoto juga membuat sejumlah tas dan topi yang juga berbahan goni. “Ya idenya saat ada pengajian di Menara Kudus yang dekorasi panggungnya kembali ke bahan klasik. Nah, dari situ muncul ide untuk bikin peci berbahan karung goni,”katanya.

Menurutnya, teknik pembuatan peci tidak terlalu sulit. Dengan kemampuan menjahit yang dimilikinya, Marwoto bisa memodifikasi goni yang biasa digunakan untuk karung, menjadi sebuah peci.

“Hanya dilapisi kain agak tebal di bagian dalam. Jadi, peci bisa lebih kaku,”katanya.

Selain itu, untuk mempercantik tampilan, Marwoto juga menambahkan hiasan berupa logo ormas-ormas keagamaan seperti NU, GP Anshor maupun ormas lainnya. Dan logo ormas tersebut terbukti cukup mampu menarik minat pembeli.

“Peminatnya lumayan. Sehari bisa 50-100 buah peci,”katanya.

Dikatakan Maryoto, pembeli peci buatannya saat ini paling banyak dari lokal Kudus. Namun, beberapa kota lain juga banyak yang sudah memesan seperti Semarang, Jogjakarta, Tanggerang, dari daerah Jawa Timur, dan lainnya. Bahkan, sempat diekspor ke Korea Selatan.

“Untuk harganya Rp30 ribu yang polos dan Rp35 ribu yang ada motif bordirnya. Motif bisa sesuai permintaan,” jelasnya.

Selain ramah lingkungan, ia memilih karung goni karena memiliki kesan yang vintage atau jadul. Selain itu memiliki warna dan serat kain yang khas.

Salah satu pembeli, Hilman Najib mengaku, awalnya mencari peci untuk lebaran. Namun ia mendapati peci yang berbeda dari yang lain. Sehingga ia pun tertarik membelinya.

“Dipakainya juga nyaman. Selain untuk salat, praktis juga bisa dibawa kemana-mana,” ungkap Hilman.

Tm-Ab