blank
Dul Rohmat beserta anak istrinya saat berada di pinggir jalan beserta becaknya. Foto ini menjadi viral di berbagai media sosial. Foto : ist.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Masih ingat keluarga tukang becak yang terlantar di Kota Solo akibat terdampak pandemi covid-19? Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak serta adik terlihat berada di pinggir jalan dengan becak berisi perlengkapan tidur.

Mereka adalah keluarga Dul Rohmat (30), yang berasal dari Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer. Dul Rohmat sekeluarga sungkan pulang ke rumah kosnya lantaran pekewuh dengan pemilik kosnya. Sebab, pasca mengalami PHK dari sebuah proyek akibat dampak pandemi covid-19, ia tidak sanggup membayar tarif kos.

blank
Ibunda Dul Rohmat saat didatangi sekcam Geyer, Utoyo, di rumahnya di Desa Asemrudung. Foto : Hana Eswe /ist.

Selama keluar dari rumah kosnya, Dul Rohmat bersama istri, anak dan adiknya berpindah-pindah tempat dengan menggunakan becak. Mereka tidak tahu lagi hendak pergi kemana. Hal itu yang membuat netizen merekamnya dan diunggah di sebuah akun media sosial.

Rekaman video itu menjadi viral dan membuat seorang dermawan memberikan bantuan berupa rumah tinggal yang layak. Namun, beberapa hari kemudian, Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Pemerintah Kecamatan Geyer dan Desa Asemrudung melakukan penjemputan terhadap satu keluarga ini.

Mereka dijemput dan dibawa ke rumah orang tua Dul Rohmat di Desa Asemrudung. Hal itu dibenarkan Camat Geyer, Ponco Aries Wibowo, saat dikonfirmasi suarabaru.id, Sabtu (9/5/2020).

“Betul, mereka dijemput kepala desa Asemrudung didampingi sekcam,” jelas Ponco.

Pihaknya memberikan gambaran bahwa keluarga Dul Rohmat termasuk golongan keluarga yang cukup untuk ukuran desa di Kecamatan Geyer. Namun, mereka sekeluarga memilih merantau ke luar kota untuk penghidupan yang lebih baik.

blank
Tampak depan rumah keluarga Dul Rohmat di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer. Foto : Hana Eswe/ist.

“Sebetulnya mereka itu berada di keluarga yang cukup untuk ukuran desa. Namun, rencananya nanti ke depan mereka akan diberikan bantuan sosial Pemerintah Desa Asemrudung dan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, karena mereka terdampak covid-19,” jelas Ponco.

Kendati sudah dipulangkan ke Geyer, Dul Rohmat sekeluarga harus tetap melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Karantina ini juga diawasi langsung warga setempat.

“Mereka diminta karantina mandiri di rumah selama 14 hari dengan pengawasan warga sekitar atau jogo tonggo, tim gugus tugas dan pemerintah desa,” tambahnya.

Hana Eswe-Wahyu