MAGELANG (SUARABARU.ID) – Tidak ada rencana Pemkot Magelang mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada Menteri Kesehatan guna menekan serendah mungkin penyebaran Virus Corona.
Sekda Joko Budiyono mengemukakan, pertimbangannya kriteria kita tidak masuk PSBB. ‘’Angka yang terkena tidak signifikan di bawah garis normal,’’ katanya kepada wartawan Jumat siang (8/4).
Meski begitu, dia meminta kepada Dinas Kesehatan supaya PE (peran epidemiologi) ditingkatkan. ‘’Supaya bisa mengungkap berapa sebenarnya di (lapisan) bawah yang terkena. Ini seperti gunung es,’’ ujarnya.
Pada pertemuan dengan wartawan Joko didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan dokter Majid Rohmawanto, Direktur RSUD Budi Rahayu dokter Ari Meliyanti dan Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Yis Romadon.
Untuk itu, lanjut Sekda, pemkot sudah menambah tempat tidur di RSUD Tidar. Yaitu di Ruang Dahlia terdiri lima lantai untuk tempat perawatan pasien Covid-19. ‘’Ruang Dahlia terdiri lima lantai mempunyai 32 tempat tidur,’’ tuturnya.
RSUD Tidar adalah salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, disamping RS Tentara dokter Sudjono dan RSJ Prof dr Soeroyo.
RSUD Budi Rahayu khusus merawat orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) kategori ringan. Jika kondisi memburuk dipindahkan ke rumah sakit rujukan tersebut
Joko menegaskan, pemkot berusaha semaksimal mungkin memotong mata rantai Covid-19 melalui berbagai cara. Yang dilakukan saat ini mencakup tiga kegiatan. Yaitu Medis, Pencegahan dan aspek sosial.
Direktur RSUD Budi Rahayu dokter Ari Meliyanti menerangkan, beberapa hari lalu tiga pasien yang terkonfirmasi positif setelah menjalani perawatan di rumah sakit yang dipimpinnya sudah dibolehkan pulang, dan diminta melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Mereka dalah AA (47) laki-laki, JAP (38) laki-laki dan AH (48) laki-laki, ketiganya penduduk Kecamatan Magelang Selatan.
Awalnya ketiganya adalah orang tanpa gejala (OTG). Sebelumnya kontak dengan pasien Covid-19 dan mereka terkonfirmasi positif.
‘’Setelah diisolasi sejak 7 April hingga akhir April dan diperiksa swab dua kali hasilnya negatif, sehingga diizinkan pulang,’’ tuturna.
Ari meminta masyarakat tidak perlu takut jika diisolasi, termasuk di rumah sakit yang dipimpinnnya. ‘’Pasien makan tiga kali dan diberi makanan ringan dua kali. Kegiatan sehari-hari olah raga ringan, istirahat, minum obat, setiap pagi tenaga medis memeriksa kesehatan pasien dan diberi edukasi hidup sehat.’’
RSUD Budi Rahayu sebelumnya merawat 10 pasien. Dua pasien anak-anak diruju ke RS Tentara dokter Sudjono. Sisa 8 terdiri 7 dewasan dan 1 anak-anak. Tiga orang sembuh diizinkan pulang, 3 swab ulang dan 2 dievaluasi hari ini.
PLt Kepala Dinas Kesehatan dr Majid Rohmawanto menjelaskan, para pemudik terus kita pantau dengan melibatkan kader-kader yang ada di RT dan RW. Mereka harus melakukan isolasi mandiri. Pihaknya juga merespon keluhan dari tetangga sekitar, jika melihat pemudik yang sudah diisolasi tapi masih ke luar rumah. ‘’Kami langsung datang ke tempat isolasi dengan mengenakan APD lengkap,’’ ungkapnya.
Sekda juga minta warga yang dirantau jangan mudik dulu untuk kesehatan bersama.. ‘’Jangan mudik dulu, silakan kirim THR saja,’’ pintanya. (Pro/Kota Magelang)
Editor : Doddy Ardjono