blank
Susana Pasar Pagi Tumenggungan di Kota Kebumen pada Kamis (7/5) Subuh sudah lebih tertib.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sampai Kamis (7/5) ini pasien terkonfirmasi positif corona di Kabupaten Kebumen terus betambah menjadi 27 orang, setelah ada penambahan dua orang perempuan yang positif hasil swab berumur 21 tahun  dan 55 tahun. Sedangkan jumlah pemudik yang tiba di Kebumen juga terus bertambah hingga mencapai 63.664 orang.

Tim Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen dalam rilisnya sampai Kamis (7/5) Pukul 10.00 menyebutkan, pasien positif corona yang sembuh bertambah dua orang lagi sehingga menjadi delapan orang. Sedangkan yang meninggal dua orang dan dalam perawatan 17 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 145 orang, 27 masih menjalani  pengawasan, 13 meninggal tanpa hasil lab, 32 telah selesai pengawasan, dan 73 negatif.

Sebelumnya Koordintaor Humas  Gugus Tugas Percepatan Pengawasan Covid-19 Kabupaten Kebumen Cokroaminoto didampingi anggota Humas Kusbiyantoro dan Eko Purwanto Selasa (5/5) malam mengungkapkan, ada kabar menggembirakan dua orang pasien Covid-19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya seorang pria umur 53 tahun, warga Kecamatan Puring, dan perempuan umur 34 tahun, warga Kecamatan Karanganyar sehingga sampai saat ini total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh berjumlah 8 orang.

Namun, selain penambahan dua orang yang sembuh, ada penambahan kasus positif corona di Kabupaten Kebumen. Dua orang perempuan dinyatakan positif terpapar corona itu pasien  perempuan berinsial I (21), warga Kecamatan Bonorowo yang kuliah di Semarang, dan perempuan berinisial WH (52) yang berprofesi sebagai tenaga medis di Kebumen.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen sekaligus anggota Humas Gugus Tugas Kusbiyantoro menambahkan, Pasien I merupakan salah satu mahasiswi di salah satu universitas di Semarang. Perempuan itu pulang ke Kebumen beberapa waktu lalu. Kemudian merasa adanya gejala sakit dan periksa di Puskesmas. Karena baru dari daerah zona merah, kemudian dilaksanakan rapid test dengan hasil reaktif. Selanjutnya dilaksanakan swab dan hasilnya positif. Sedangkan untuk WH, tertular saat sedang menangani pasien yang sedang sakit.‘’Untuk pasien berinisial I sebelumnya pernah melakukan perjalanan dari Semarang. Sedangkan Pasien WH memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19,’’Jelas Kusbiyantoro.

blank
Wajib masker dan jaga jarak dengan pembatasan bagi penjual di Pasar Pagi Tumenggungan telah diberlakukan dua hari ini.(Foto:SB/Ist)

Pasar Pagi Tumenggungan Ditertibkan

Di sisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penangana Covid-19 Kabupaten Kebumen terus melakukan upaya pencegahan guna memutus mata rantai penyebaran corona. Di antaranya dengan memberlakukan social distancing dan physical distancing (jarak sosial aman) di Pasar Pagi Tumenggungan. Bahkan Rabu malam Bupati Kebumen yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen KH Yazid Mahfudz mengundang Gugus Tugas Kecamatan Gombong dan tim sukarelawan untuk menerapkan hal serupa dengan wajib masker dan menjaga jarak aman di Pasar Wonokriyo, Gombong.

Di Pasar Pagi Tumenggungan sejak dua hari ini telah diterapkan wajib masker  dan jarak aman dengan dibuat garis batas bagi pedagang untuk lapak dasaran pagi hari. Juga ada kewajiban memakai masker bagi pedagang maupun pembeli serta disedikan hand sanitizier dan cuci tangan di dalam pasar.”Pemantauan kami mereka yang patuh pada protokol kesehatan dengan memakai masker sudah 60 persen,”ujar Bupati Yazid Mahfudz.

Sebelumnya penjual tempe di Pasar Pagi Tumenggungan dinyatakan positif corona. Saat ini pedagang tempe tersebut telah dirawat, sedangkan keluarganya dikaratina di rumah Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen. Bahkan di Desa Adikarso telah dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Posko Terpadu Operasi Ketupat Candi 2020 di BPBD Kebumen. Penjual tempe itu diketahui positif terpapar Covid-19 dan memiliki riwayat pada 21-23/4 lalu mengantar istrinya pergi ke Boyolali.

Komper Wardopo