SALATIGA (SUARABARU.ID) – Puluhan prototipe hasil inovasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dipamerkan di area Student Center (SC) pada Jumat (7/3/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari diseminasi tugas akhir mata kuliah Pertanian Perkotaan Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB), yang mengusung tema “Smart Urban Farming Expo: Enhancing Food Security and Sustainability in Cities.”
Dekan FPB, Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., menyampaikan, pameran ini merupakan implementasi tugas akhir dari mata kuliah Pertanian Perkotaan, yang juga menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mata kuliah ini pertama kalinya terbuka bagi seluruh mahasiswa lintas fakultas di UKSW. “Karya inovasi yang dipamerkan ini menjadi bukti nyata sinergi dan kolaborasi multidisiplin ilmu dengan fakultas-fakultas lain di UKSW,” ujarnya.
Pameran ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menampilkan gagasan kreatif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah urbanisasi yang pesat. Selain mahasiswa FPB, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK), Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Psikologi (FPsi).
Saat memasuki SC, pengunjung disuguhi 15 karya inovatif dari 15 kelompok mahasiswa yang menggabungkan teknologi dan pertanian. Beragam konsep inovasi ditampilkan, seperti sistem hidroponik berbasis sensor, hidro vertikal, vertical garden, hingga sistem irigasi otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Selain itu, setiap kelompok juga mempresentasikan hasil karya mereka kepada para pengunjung.
Setiap prototipe yang dipamerkan merefleksikan kecakapan, kreativitas, dan kolaborasi lintas fakultas dalam mendukung inovasi pertanian berkelanjutan serta mewujudkan ketahanan pangan. Salah satu inovasi yang menarik perhatian pengunjung adalah sistem hidro vertikal berbasis IoT yang dirancang oleh kelompok 11.
Kelompok ini terdiri dari Christopher Raymond Wijaya (FTI), Yiska Kristiana Pratiwi (FPB), Angga Christian (FPsi), David Gigih Pambud, dan Aldiansyah Saputra (FTEK). Inovasi mereka memungkinkan pemantauan ketinggian air, kadar nutrisi, dan suhu air secara otomatis melalui smartphone, sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sempit dengan teknologi canggih.
“Mata kuliah berbasis MBKM seperti ini memperluas keterampilan dan pengetahuan saya, karena tidak hanya belajar di satu bidang saja. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kepercayaan diri saya dalam berkomunikasi dengan orang lain,” ungkap Angga Christian.
Talenta Terbaik UKSW
Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, hadir dan melihat semua karya inovasi yang dipamerkan. “Inilah talenta terbaik UKSW yang mampu mengkolaborasikan berbagai bidang pengetahuan. Tantangan yang kita hadapi saat ini bukan hanya mendalami satu disiplin ilmu, tetapi bagaimana mahasiswa dapat belajar lintas ilmu dan berkolaborasi,” tuturnya.
Rektor Intiyas mengungkapkan, karya-karya inovatif ini akan dipamerkan dalam Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) yang akan diselenggarakan pada Juni mendatang. Hadir dalam acara ini Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Dr. Ferdy Semuel Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., serta Dekan FPsi Dr. Sri Aryanti Kristianingsih, M.Si., M.H., Psikolog.
Sebagai perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi Unggul, UKSW terus berkomitmen dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yaitu pendidikan berkualitas. Berdiri sejak tahun 1956, UKSW memiliki 15 fakultas dengan 63 program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3.
Berlokasi di Salatiga, UKSW dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini karena keberagaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority, yang mencerminkan semangat inovasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Kegiatan Smart Urban Farming Expo ini menunjukkan bahwa UKSW terus menjadi pelopor dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global melalui inovasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu.
Ning S