SEMARANG (SUARABARU.ID)– Masjid Agung Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2020), membagikan sebanyak 7 ton beras kepada masyarakat terdampak Covid 19. Pembagian secara simbolis diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada lima perwakilan mustahik, di Aula Pelaksana Pengeloa (PP) MAJT. Ikut mendampingi penyerahan tersebut Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA dan Ketua Satgas Peduli Covid-19 MAJT, Isdiyanto Isman.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih kepada MAJT yang dengan semangat gotong royong turut serta membantu masyarakat terdampak Covid-19, diantaranya banyak warga Jawa Tengah yang mengalami krisis pangan akibat terkena PHK, dirumahkan dan terhentinya aktivitas ekonomi produktif mereka.
Setidaknya di Jawa Tengah kini sudah ada 11 .000 PHK dan 45.000 karyawan di rumahkan Sehingga fenomenanya mereka berusaha berjualan yang bisa menghasilkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
“Mari kita kampanyekan membeli jualan mereka agar bisa menutup kebutuham keluarganya, saya pun juga aktif membeli,” ajak Ganjar Pranowo.
Langkah yang dilakukan MAJT, lanjutnya, semoga bisa terus dilanjutkan mengingat hingga kini belum dapat diprediksi secara tepat kapan berakhirnya wabah ini.
Hanya saja, berdasarkan analisis, bila masyarakat menaati protokoler kesehatan diperkirakan Juni 2020 wabah sudah berakhir. Maka kedisiplinan masyarakat sangat utama untuk mengakhiri wabah ini.
Elemen masyarakat lain diharapkan ikut andil membantu sesama yang saat ini mengalami krisis pangan.
Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad menegaskan, sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, MAJT membentuk Satgas Peduli Covid-19, diketuai Isdiyanto Isman. Dari pengumpulan donasi terkumpul dana Rp 51.100.000 dan 3 ton beras dari Gubernur Jawa Tengah. Perolehan dana tersebut digunakan untuk pembelian beras sebanyak 4 ton, goody bag dan operasional distribusi.
Dari 7 ton beras, dijadikan 1400 paket beras, masing-masing paket seberat 5 kilogram. Distribusikan dibagi 2 tahap, yang Sabtu ini sebanyak 1000 paket dan tahap II akan didistribusikan pada 16 Mei 2020, dengan masih memaksimalkan tambahan donasi dan bahan natura.
“Semuanya disasarkan kepada terdampak Covid-19, diantaranya masyarakat di sekitar MAJT, para PKL, guru ngaji dan marbot masjid di Kota Semarang, fakir miskin di sekitar pemukiman pengurus MAJT dan jemaah pengajian Ibu-Ibu MAJT yang terdampak,” jelas Profesor Noor Achmad.
Solikun