SEMARANG (SUARABARU.ID)– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, berupa 2.000 Alat Pelindung Diri (APD) untuk para dokter, perawat dan petugas di lapangan, dalam penanganan Covid-19.
Bantuan diserahkan Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Drodji MSi, kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di halaman Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (30/4/2020).
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Biro Kesra Imam Masykur, Plt Kepala Kanwil Kemenag Jateng Moh Ahyani, para Wakil Ketua Baznas Jateng Dr H Rozihan SH MAg, Drs HM Zain Yusuf MM, Drs H Sholihul Huda MM dan Kepala Sekretariat Baznas Chandra Eka Sakti SH MH.
BACA JUGA : Jateng Hattrick Juara Penghargaan Perencana Pembangunan Terbaik Nasional
Sekretaris Baznas Jateng Moh Ahyani menjelaskan, selain APD, pihaknya juga membagikan 7.000 paket sembako kepada warga terdampak Covid-19. ‘’Sekitar 3.000 sudah dibagikan, dan 4.000 akan segera kami serahkan,’’ katanya.
Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi melaporkan, pihaknya telah membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Kegiatannya antara lain istighotsah di Gedung Grhadika Bakti Praja secara online, disiarkan TVRI Jateng, RRI Jateng dan DIY. Bekerja sama dengan Biro Umum Pemprov Jateng membagi 14.500 nasi dos.
Selain itu juga, membagi 2.600 paket sembako untuk pondok pesantren mahasiswa Undip, Unwahas, UIN Walisongo dan lain-lain.
Untuk pondok pesantren yang santrinya tidak pulang, panti yatim, tukang becak, tuna netra, marbot masjid, madrasah diniyah, Taman Pendidikan Quran (TPQ), mantan teroris, wartawan dan lain-lain.
‘’Untuk 22.000 santri yang tidak pulang, saat ini sedang dalam proses untuk disiapkan,’’ kata Kiai Darodji.
Sangat Bermanfaat
Ganjar Pranowo dalam sambutanya menyampaikan apresiasianya kepada Baznas, para pengusaha, orgnisasi kemasyarakatan yang bersama-sama bergotong royong tergugah mengatasi Covid-19 di Jawa Tengah. ‘’Peranan Baznas makin bagus, dengan ikut menyelesaikan persoalan umat,’’ ujar Ganjar.
Dia juga mengungkapkan, pada Hari Buruh Jumat 1 Mei 2020, pihaknya sudah menerima laporan, terdapat 11.000 buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi ini.
‘’Kalau hanya diatasi dengan APBD jelas tidak mungkin. Tetapi Alhamdulillah, semua bisa bekerja sama. Perusahaan yang sehat membantu yang lemah,’’ terang dia lagi.
Bantuan APD yang diterima, lanjut gubernur, tidak hanya dibutuhkan dokter, perawat dan puskesmas. Tetapi juga petugas di lapangan dan di jalan-jalan.
‘’Hari ini banyak pemudik yang melompat ke desa. Di Cilacap ada delapan orang menggunakan travel mudik. Lari menghindari petugas. Kabarnya mereka positif covid-19,’’ paparnya.
Gubernur pun segera memerintahkan semua jajaran terkait untuk mengecek kebenarannya, dan diminta untuk segera melapor. Sebab kalau tidak melapor sangat berbahaya, termasuk mereka yang mengikuti tablig akbar di Gowa, beberapa waktu lalu.
Riyan-Sol