MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menegur penanggung jawab pelaksana proyek pembangunan Gedung Fakultas Tenik Universitas Tidar (Untidar) di Jalan S Parman.
Saat melakukan inspeksi mendadak ke jalan tersebut Rabu (29/4), dia mendapati kondisi jalan kotor banyak pasir dan lumpur. Ini merupakan dampak pembangunan Fakultas Teknik Untidar tersebut.
Dia nampak geram melihat akses jalan masuk ke kampus perguruan tinggi negeri itu dan Sekolah Calon Bintara (Secaba) sangat kotor. Begitu pula seluruh armada pengangkutan juga nampak kotor.
Sigit langsung menemui dan menyampaikan teguran kepada penanggung jawab pelaksana proyek di Untidar tersebut.
‘’Saya tidak masalah mau membangun apa, tapi perhatikan kebersihannya. Jangan sampai merugikan masyarakat seperti ini,’’ tegur Sigit kepada salah seorang pelaksana pembangunan Gedung Fakultas Teknik Untidar.
Dia menegaskan, cara mereka melakukan pembersihan truk sebelum ke luar masuk proyek salah. Hal itu menyebabkan debu dan pasir tercecer di sepanjang jalan, bahkan sampai ke Jalan Pahlawan dan Jalan A Yani.
Selain kotor, kondisi ini bisa membahayakan pengguna jalan. Banyak warga yang sudah mengeluhkan hal tersebut.
‘’Saya tiap minggu dua kali lewat sini (Jalan Kapten S Parman). Saya melihat jalan bagus jadi kotor begini. Nangis saya mas, melihat ban truknya saja kotor-kotor seperti itu,’’ ujarnya.
Sigit juga menegur keras para pekerja, sekaligus meminta Satpol PP Kota Magelang untuk menghentikan pembangunan bila peringatannya tidak diindahkan.
‘’Ini yang bikin jalan jadi kotor, berlumpur, berdebu. Bahkan sampai di Jalan Pahlawan, Jalan A Yani lho. Kalau besok masih seperti ini, langsung saya stop,’’ tegas Sigit didampingi Rektor Untidar, Prof Dr Ir Mukh Arifin.
Dia meminta semua pelaksana pembangunan di wilayahnya untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan masyarakat. Terlebih di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang masih terjadi hingga sekarang.
‘’Rakyat sudah susah karena corona, ini ditambah kotanya jadi rusak kotor, ‘mabluk’. Saya sarankan ke mereka, begitu bongkar mobilnya disemprot bersih. Jadi ke luar bersih. Tapi kalau begitu masuk kotor, keluar kotor lagi, ya jadinya mengotori yang lainnya,’’ terangnya.
Sigit spontanitas memerintahkan mobil pemadam kebakaran dan armada dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan penyemprotan di sepanjang Jalan S Parman dan Jalan Pahlawan.
Dia juga memerintahkan Kepala Satpol PP, Kepala DPUPR, Kepala DLH, Camat Magelang Utara dan Lurah Potrobangsan untuk memonitor komitmen pelaksana proyek yang akan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan bersih.
‘’Supremasi predikat kota hijau bersih dan indah harus betul-betul melekat di Kota Magelang dan harus kita pertahankan. Kalau mereka tidak mematuhi sampai membuang kotoran/tanah sepanjang jalan, masih tercecer di jalan lagi, akan saya hentikan,’’ tegasnya.
Ponimin dari PT Galatama Semarang, selaku pelaksana pembangunan Fakultas Teknik Untidar meminta maaf kepada Sigit dan jajaran Pemkot atas kesalahan teknis ini, sehingga mengotori hampir semua jalan yang dilalui. Dia berjanji akan memperbaiki teknis penyemprotan yang ideal dan tidak membuat kotor jalan raya.
‘’Intinya kita terima kasih atas nasihat Pak Wali. Untuk teknisnya nanti disemprot. Supaya jalan tidak kotor,” ujar Ponimin, salah satu pelaksana dari PT Galatama Semarang. (Pro/Kota Magelang)
Editor : Doddy Ardjono