blank
KETAT : Pemeriksaan secara ketat kendaraan bermotor masuk Blora oleh tim gabungan TNI, Polri dan Dinrumkimhub. Foto : SB/Hms-Resbla

BLORA (SUARABARU.ID) – Tim gabungan dari TNI, Polri dan Dinrumkimhub Blora, Jawa Tengah, harus kerja keras di awal-awal bulan Ramadan ini dengan memeriksa semua kendaraan bermotor berpelat nomor luar daerah.

Pemeriksaan digeber di sejumlah pos pantau yang ada disetiap perbatasan barat, timur dan utara (antarkabupaten), bahkan menghalau balik sejumlah kendaraan bermotor (ranmor), Minggu (26/4/2020).

Tujuan menghalau para pemudik, jelas Kabagops Polres setempat, AKP Supriyo, ini sesuai protokol pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan masyarakat sementara diminta menunda mudik.

“Bersama instansi terkait, kami melakukan pemeriksaan kendaraan dan juga pengemudinya di sembilan pos pemeriksaan,” tandas AKP Supriyo.

Menurut mantan Kapolsek Randublatung ini, setiap kendaraan yang melintas terutama berpelat nomor polisi (nopol) luar Blora, maka akan langsung diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Pemeriksaan oleh petugas petugas tersebut, antara lain meminta pengendara menunjukkan kartu identitas dan surat kendaraan. Beberapa pengendara yang berniat mudik diminta dan diarahkan untuk putar balik.

“Jika diketahui ada masyarakat yang mudik, dengan terpaksa petugas memberikan pengertian yang humanis mengarahkan untuk putar balik dan menunda mudik sementara waktu,” tambah Kabagops Polres Blora.

Keselamatan Bersama

blank
CEK KESEHATAN : Tidak hanya mengecek ranmor dan indentitas atau sura-surat. Semua pengemudi dan penumpang harus dilakukan cek kesehatan suhu tubuh dengan laser thermogun. Foto : SB/Hms-Resbla

Menurut AKP Supriyo, kegiatan ini harus dilakukan demi keselamatan bersama agar pesebaran virus corona bisa segera berakhir,” jelas AKP Supriyo.

Dijelaskan pula, pos-pos pantau dan pos terpadu Operasi Ketupat 2020 di Kabupaten Blora, ada sembilan lokasi, tersebar di beberapa titik seperti terminal, stasiun kereta api dan batas antar kabupaten.

Di kabupaten paling timur di Jateng ini, tambahnya, munurut data orang yang pulang kampung dari berbagai daerah perantauan audah 25.000 jiwa lebih.

“Sesuai data dari Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Blora, warga pulang kampung kebih dari 25.000 orang,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut AKP Supriyo, pihaknya berpesan masyarakat Blora yang masih tinggal di kota perantauan agar tidak mudik dulu untuk saat ini.

“Jangan mudik. Patuhi aturan pemerintah demi kepentingan bersama,” pungkas Kabagops Polres Blora.

Wahono-Wahyu