MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kunci memasuki bulan Ramadan itu bahagia. Meski dalam situasi Pandemi Covid-19, umat Islam harus bersabar dan bahagia menyambut bulan suci tahun ini.
Penjelasan itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH Muhammad Yusuf Chudlori, Kamis (23/4).
Kyai muda yang akrab dipanggil Gus Yusuf mengemukakan, warga NU sepakat shalat tarawih di rumah mengikuti imbauan pemerintah dan PBNU. Ini untuk menjaga kesehatan dan memutus mata rantai Corona Virus Diseases (Covid-19).
‘’Mengikuti imbauan pemerintah dan PBNU ini lebih baik, untuk tarawih, tadarus, buka bersama di rumah saja. Ini tidak akan mengurangi kekhusyukan kita dalam meningkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadan,’’ ujarnya.
Jika ada yang mengatakan bahwa masjid baru di fitnah sebagai tempat penyebaran Covid-19, menurutnya, itu logika dan anggapan yang salah. Yang dilarang itu bukan berada di masjidnya, tapi soal kerumunannya yang bisa berakibat fatal menjadi media menyebarkan Virus Corona.
‘’Sekali lagi ini bukan soal masjidnya, tapi soal kerumunan. Kerumunan itu bisa di Alun-alun dan bisa juga di gereja. Mari laksanakan tarawih dan ibadah lainnya tanpa harus berkerumun,’’ pintanya.
Bahkan, lanjutnya, jika nanti kondisinya memang mengharuskan untuk tidak melaksanakan jamaah shalat Idul Fitri, tidak masalah dan tidak usah dipermasalahkan. Yang terpenting menghindari kerumunan dan tetap menjaga kesehatan.
‘’Yang terpenting kita sehat, kalau sehat maka bisa bahagia menjalani Ramadan hingga menjumpai nikmat Hari Raya Idul Fitri nanti,’’ ungkapnya.
Warga NU yang juga Ketua Takmir Masjid Nur Sahal, Kedungsari, Magelang Utara, Kota Magelang, Muniron (64), mengatakan, banyak jamaah masjid yang bertanya apakah ada tarawih, namun himbauan pemerintah dan PBNU sudah jelas menjadi jawaban dari pertanyaan itu.
Dia mengatakan, selama ini masjidnya juga tidak menggelar shalat jamaah. Hanya adzan saja, sebagai penanda datangnya waktu shalat. Maka dari itu tarawih, tadarus dan kegiatan lainnya juga ditiadakan.
Ketua PC NU Kota Magelang, Achmad Rifai menuturkan, seluruh jaringan masjid dan mushala di bawah NU telah mematuhi imbauan pemerintah dan PBNU untuk tidak menggelar shalat tarawih dan kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan massa
Imbauan ini disampaikan melalui Surat Instruksi PBNU Nomor 3945/C.1.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19 dan Surat Instruksi Nomor 3952/C.1.34/03/2020 tanggal 3 Maret 2020 atau 9 Sya’ban 1441 H.
‘’Kami patuh pada imbauan itu. Ini sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona,’’ tegasnya. (Doddy Ardjono)