JEPARA(SUARABARU.ID) – Setelah seorang ibu rumah tangga bernama R (30 th) dari Kecamatan Nalumsari dinyatakan positif covid-19 dan kini dirawat di ruang isolasi RS Rehatta Kelet, kini seorang pelajar putri berusia 17 tahun asal sebuah desa di Kecamatan Mayong juga dinyatakan potitif terpapar virus corona.
Penjelasan tersebut disampaikan secara resmi oleh Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Covid-19 dr. Fakhruddin, Kamis (23/4/2020) sore, di Ruang Video Conference Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara.
Menurut Fakhruddin, pelajar sebuah sekolah SLTA tersebut sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit Kudus pada tanggal 11 hingga 18 April dengan penyakit penyerta.
Karena kondisinya semakin membaik, maka pasien dengan status PDP tersebut diperbolehkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah, sambil menunggul hasil sweb dari laboratorium di Salatiga, kata Fakhrudin.
Setelah itu, hasil sweb keluar pada Rabu (22/4/2020) malam dan yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.
“Dengan status tersebut, ia akan dibawa kembali ke rumah sakit tempat dirawat semula di Kudus. Namun RS Kudus yang menjadi tempat pemeriksaan awal saat ini sudah penuh, begitu juga RSUD Kartini Jepara. Ini kita sedang proses untuk dirujuk ke RS Rehatta Kelet ,” ujar Fakhruddin
Dari kasus tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bergerak cepat untuk melakukan pelacakan kontak warga sekitar tempat tinggal pasien. Temasuk beberapa kemungkinan penyebab tertularnya pasien dengan virus korona.
Sedangkan dari hasil pelacakan kontak yang dilakukan hari ini, ternyata setelah pulang dari RS Kudus, banyak teman-temannya yang menjenguk. Sehingga ini juga harus dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Dari hasil pelacakan kontak, ada beberapa kemungkinan pelajar SLTA tersebut tertular virus corona. “Pertama, tempat pengobatan tradisional dekat tempat tinggalnya dan kemungkinan kedua, tertular dari salah seorang pelaku perjalanan dari Jakarta.
Sebab gadis berusia 17 tahun tersebut pernah menjalani pengobatan tradisional, juga pernah melakukan kontak dengan pelaku perjalanan dari Jakarta,” ujar Fakhruddin
Hadepe