GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 55 perantau asal Bogor yang pulang kampung ke Desa Wolo diminta agar segera karantina mandiri. Hal itu diarahkan langsung oleh Camat Penawangan, Khasan Anwar, saat menyambut para pemudik yang datang dengan menggunakan tiga bus pariwisata, Kamis (23/4/2020).
Rombongan datang sekitar pukul 09.00 WIB dan diterima Forkopimcam Penawangan di Lapangan Desa Wolo. Satu per satu para penumpang turun dengan tetap menerapkan social distancing dan phsyical distancing.
Tidak hanya warga Wolo saja yang menumpang bus tersebut. Sebagian lain merupakan warga yang berasal dari Desa Ngraji (Purwodadi), Desa Cengkrong (Purwodadi), Desa Depok (Toroh), Desa Winong (Penawangan), dan Desa Pulokulon (Pulokulon).
Mereka langsung dites kesehatannya yakni pengecekan suhu tubuh oleh petugas medis dari Puskesmas Penawangan 1. Sebelum dicek suhu tubuhnya, mereka disemprot dengan disinfektan.
“Hari ini, kita melakukan giat pengamanan bersama Forkopimcam Penawangan yang berupa penyambutan para perantau asal Bogor yang pulang ke Kabupaten Grobogan. Sebanyak 56 orang berasal dari Kecamatan Penawangan. Sebagian lagi dari wilayah kecamatan lain yang ada di Kabupaten Grobogan,” jelas Kapolsek Penawangan, AKP Sapto.
Setelah dilakukan pengecekan suhu tubuh, petugas medis menyimpulkan suhu tertinggi para penumpang yaitu 36,9 derajat celcius. Mereka kemudian diarahkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
“Kita semua harus tetap menjaga kesehatan bersama. Kami berharap, masyarakat yang baru saja kembali dari perantauan untuk melakukan isolasi mandiri. Setelah sampai dirumah untuk langsung mandi dan merendam pakaian dengan menggunakan sabun cuci,” pesan Kapolsek.
Senada dengan AKP Sapto, Camat Penawangan, Khasan Anwar mengungkapkan, para perantau setelah sampai di rumah punya kewajiban baru yakni melindungi dirinya dan keluarga mereka dengan melaksanakan isolasi mandiri.
“Apabila ada mengalami gejala atau kurang enak badan segera melaporkan diri kepada petugas kesehatan,” pungkas Khasan.
Hana Eswe-trs