blank

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebuah dusun di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, yakni Dusun Rukem-Banjardowo tengah menyiaokan rumah singgah bagi pemudik. Hal tersebut dilakukan guna mencegah persebaran virus corona di lingkungan mereka.

Rumah singgah tersebut  dipergunakan untuk melakukan karantina mandiri bagi warga yang datang mudik. Pasalnya, penduduk asli wilayah tersebut banyak yang merantau ke luar daerah. Asrosi, perwakilan pemuda setempat mengungkapkan, sejumlah warga Dusun Rukem bekerja di luar daerah. Bagi mereka, hal itu berpotensi membawa virus covid-19 jika melakukan mudik.

“Jika mereka terpaksa harus mudik, maka kita minta untuk karantina mandiri dulu di rumah singgah disediakan selama 14 hari,” ungkapnya.

Rumah singgah tersebut menempati tiga ruang kelas madrasah diniyah di dusun tersebut.  Walaupun sederhana, namun karang taruna selaku pengelola berusaha semaksimal mungkin agar penghuni rumah singgah merasa betah.

“Untuk makan,  biasanya diantar oleh keluarga ke posko. Petugas posko yang akan mengantarkan makanan tersebut kepada penghuni rumah singgah. Namun, kalau butuh minuman seperti kopi,  susu, teh,  karang taruna menyiapkannya secara gratis,” ungkap Asrori.

Asrori menjelaskan, untuk operasional rumah singgah tersebut dilakukan secara mandiri dan mengandalkan uluran tangan warga sekitar dan donatur. “Untuk memeriksa suhu tubuh penghuni rumah singgah saja,  kami hanya menggunakan termometer biasa.  Namun, bidan desa juga melakukan pemeriksaan kesehatan berkala,” katanya.

Saat ini, sudah ada 10 penghuni rumah singgah. Sebelumnya ada dua penghuni yang nekat pulang karena mengaku tidak betah. “Memang awalnya tidak mau semua. Namun, setelah mendapatkan penjelasan bu bidan,  akhirnya mereka mau tinggal disini,” katanya.

Pengelola rumah singgah berharap agar ada donatur yang ikut membantu operasional rumah singgah pemudik.”Kemarin ada bantuan sembako dari donatur langsung kami sampaikan kepada keluarga penghuni rumah singgah, ” tambah Asrori.

Hana Eswe-trs