blank

MATARAM (SUARABARU.ID) Seorang pasien positif virus corona COVID-19 asal Kota Mataram dinyatakan sembuh, dan diperbolehkan pulang dari RSUD Provinsi NTB, Rabu, 8 April 2020.

Direktur RSUD Kota Mataram, dr Herman Mahaputra yang juga anggota Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, membenarkan hal tersebut.

“Pasien YT juga sudah dinyatakan sembuh. Hasil test swab-nya sudah dua kali dilakukan, dan dua kali negatif. Sudah boleh pulang,” katanya, Rabu, 8 April 2020 di Mataram.

YT merupakan pasien yang berdomisili di Kekalik Jaya, Kota Mataram. Pasien yang berasal dari Buleleng Bali itu sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Bogor dan Denpasar.

YT dalam sebuah video yang diunggah Humas NTB, memberikan tips untuk sembuh dari COVID-19.

“COVID-19 ini dapat disembuhkan dan itu terbukti. Bahwa selama saya berada di tempat ini 16 hari, dan tiga kali pengambilan swab, yang pertama positif, yang kedua dan ketiga dinyatakan negatif. Artinya apa, COVID-19 itu dapat disembuhkan,” katanya.

Ia mengatakan, kunci kesembuhannya adalah menjaga pola pikir dari stres, atau selalu optimis terhadap kondisinya.

“Jika, kita pertama menjaga pikiran kita dari stres, kita menjauhkan pikiran-pikiran negatif, suasana hati kita dijaga, pikiran-pikiran negatif dijauhkan, penuh dengan ketenangan,” ujarnya.

Ia mengatakan, petugas medis membantunya memberikan semangat untuk kesembuhannya. Dia kemudian menjadi optimis dan yakin bahwa virus tersebut tidak akan membunuhnya.

“Selama saya dirawat di rumah sakit ini (RSUD NTB) saya sangat bersyukur. Semua petugas melaksanakan tugasnya dengan baik. Sering memberikan motivasi, semangat, sehingga melalui semangat mereka. Saya dapat merasakan kekuatan sehingga imunitas saya semakin kuat, dan itu terbukti saya hari ini kembali ke rumah saya, berjumpa dengan keluarga,” katanya.

Tidak perlu takut

Ia meminta masyarakat tidak perlu takut dengan COVID-19, namun harus tetap waspada dengan terus menjaga kesehatan.

“Ini artinya bahwa kita tidak usah takut dengan COVID-19, kuncinya bahwa bagaimana kita meningkatkan pikiran positif dan imunitas kita dan percaya bahwa petugas COVID-19 yang ada di rumah sakit akan memberikan yang terbaik bagi kita,” katanya.

Tips yang berikutnya, dia mengatakan selama di ruang isolasi, dia tidak pernah membuka media sosial yang berisikan kepanikan terhadap COVID-19. Dia selalu menghindari diri membaca kabar yang belum diuji keakuratannya yang membuat dia semakin stres.

“Selama saya berada di rumah sakit yang saya lakukan adalah berolahraga, saya berdoa, kemudian saya menjauhkan diri membaca media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya baca buku, olahraga, berdoa itu salah satu kuncinya,” ujarnya.

Ia berpesan agar masyarakat yang mengalami gejala virus corona segera pergi ke rumah sakit, sehingga tidak terlambat untuk ditangani medis.

“Saya berharap kita jangan malu dan merasa itu aib ketika mengalami gejala seperti sesak napas, batuk, atau panas datanglah ke tim kesehatan terdekat. Ikuti imbauan pemerintah,” katanya.

Vivanews-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini