blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Plt Bupati Kudus HM Hartopo menyatakan tengah mempersiapkan program bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19. Ada anggaran sekitar Rp 10 miliar yang disiapkan untuk program penanganan tersebut.

“Ini masih dalam tahap pengkajian. Tapi ada sekitar Rp 10 miliar yang kami siapkan untuk program jaring pengaman sosial akibat Covid-19 ini,”kata Hartopo, Rabu (1/4).

Menurut Hartopo, program sosial tersebut bisa diwujudkan dalam bantuan tunai maupun nontunai. Program ini dilakukan karena pandemi Covid-19 ini membuat banyak masyarakat Kudus terutama pelaku usaha mikro yang terkena dampak  secara langsung.

Dikatakan Hartopo, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Sosial untuk segera melakukan proses pengkajian dan pendataan siapa saja yang akan menjadi sasaran program bantuan sosial tersebut.  Diharapkan, dalam waktu dekat, program tersebut bisa terealisasi dan meringankan beban ekonomi masyarakat.

Baca juga:

“Untuk jumlah bantuannya, masih dalam pengkajian. Mungkin bisa sebesar Rp 5 ribu per orang per hari. Jika dalam satu keluarga ada 5 jiwa, tinggal dikalikan saja,”kata Hartopo.

Selain program dari Pemkab, kata Hartopo, pihaknya juga sudah menginstruksikan Pemerintah Desa untuk melakukan penggeseran APBDes guna menangani dampak ekonomi warga. Dengan menggunakan APBDes, Pemdes bisa memberikan bantuan pangan berupa sembako secara langsung ke masyarakat yang terdampak.

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris mengungkapkan, dana Rp 10 miliar yang disiapkan untuk program jaring pengaman sosial ini dialokasikan darii penggeseran anggaran perjalanan dinas yang tidak terpakai.

Bantuan Sembako

“Ya sebagian dari anggaran perjalanan dinas yang beberapa waktu terakhir ini tidak terpakai. Mungkin juga nanti kami berharap dari anggaran perjalanan dinas DPRD juga bisa ikut dialokasikan karena banyak tidak digunakan,”tandasnya.

Menurut Sam’ani program bantuan sosial ini akan terus dimatangkan. Rencananya, ada beberapa sasaran yang bisa mendapatkan program bantuan sosial tersebut seperti tukang ojek, tukang becak, PKL, tukang parkir, difabel, sopir angkot, tukang parkir dan pekerja seni.

Selain itu, ada pula buruh serabutan, karyawan pasar, pelayan resto, pedagang kecil pelataran pasar hingga tenaga kerja di usaha mikro/sektor informal.

“Sementara, berdasarkan kajian akan ada 66.887 keluarga yang akan menjadi sasaran program ini,”tandas Samani.

Sedangkan terkait program yang bersumber dari APBDes, kata Sam’ani, saat ini semua desa sudah mulai melakukan penyesuaian anggaran untuk penanggulangan dampak Covid-19.

Rencananya, dengan menggunakan APBDes, Pemdes sudah mempersiapkan bantuan berupa sembako berupa beras, telur, mie instan, minyak goreng, sabun, sarden dan susu balita.

“Penggunaannya, nanti akan diserahkan ke masing-masing Pemerintah Desa termasuk dengan jumlah sasaran yang akan menerima,”tandasnya.

Tm-Ab