blank
.

REMBANG (SUARABARU.ID) – Setelah berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Wongsonegoro Semarang, akhirnya seorang warga asal Kabupaten Rembang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 alias Corona. Kepastian itu didapat Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang tadi malam.

Dan itu adalah kasus Corona pertama yang dialami oleh warga asal Kota Garam Rembang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Ali Syofii mengungkapkan hal itu setelah dihubungi wartawan Kamis (26/3/2020) pagi.

“Iya hasil labnya cofermed Corona virus. Kesimpulannya pasien yang bersangkutan positif Covid-19,” ungkap Ali Syofii.

Ali mengungkapkan, pasien berkelamin laki-laki berumur 28 tahun itu adalah warga asal Kecamatan Pamotan. Ia memiliki riwayat bekerja sebagai tenaga bangunan di Bali. Ia juga pernah kontak langsung dengan seorang pasien positif Corona. Ia ikut mengantarkan temannya ke sebuah rumah sakit di Bali, yang kemudian hari ternyata positif Corona.

Setelah pulang ke Kabupaten Rembang, warga Kecamatan Pamotan itu menderita sakit. Setelah di rawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang, akhirnya ia dirujuk ke Semarang dan menjalani isolasi. Namun baru pada tanggal 17 Maret 2020 ia masuk dalam daftar PDP.

Lebih lanjut Ali Sofii menambahkan, setelah ada warga yang positif Covid-19 ia langsung memerintahkan jajarannya melakukan pemeriksaan ulang pada warga yang pernah kontak dengan pasien tersebut. Sehingga pihaknya bisa memasukkan warga masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) atau Pasien dalam pengawasan (PDP)

“Meski pernah kami lakukan, akan kami periksa ulang. Nanti sore baru tahu perkembangannya. Mana yang pernah kontak tapi nggak sakit, mana pula yang pernah kontak dan ada gejala sakit,” imbuh Ali.

Sementara Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, dengan adanya warga Rembang yang positif Covid-19 ia meminta masyarakat tidak takut yang berlebihan. Ia mengajak seluruh masyarakat menyikapinya dengan kesiapsiagaan.

Setelah mendapat kabar ada warganya yang positif Corona, ia segera memerintahkan semua jajaran, mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Kepala Puskesmas dan camat untuk lebih mempertajam penanganan lingkungan di sekitar desa tersebut.

“Masyarakat memang perlu waspada, namun janganlah takut berlebihan. Apalagi sampai mengucilkan desa yang ada warganya yang positif Corona. Tidak perlu cemas karena penyakit ini tingkat kesembuhannya cukup tingga,” jelas Hafidz.

Lalu ia mengutip data dari badan kesehatan dunia WHO yang menyebut bahwa tingkat kematian penderita Covid-19 berkisar pada angka 3%, sementara tingkat kesembuhannya mencapai 97 %.

“Saya berharap dalam menyikapi Covid-19 jangan berlebihan. Penyakit ini tingkat kesembuhannya cukup tinggi,” imbuh Bupati Rembang.

Sanyoto-Wahyu