MAGELANG, ( SUARABARU.ID)- Di tengah merebaknya virus corona, umat Hindu yang ada di wilayah Kabupaten Magelang dan Kota Magelang tetap melaksanakan upacara Melasti (penyucian diri menyambut hari raya Nyepi).
Namun, upacara Melasti tersebut dilaksanakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yakni, prosesi Mendak Tirta (pengambilan air suci ) yang dilaksanakan di sumber mata air ‘Tuk Kalimas” yang ada di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, tidak dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas.
Selain itu, pada prosesi tersebut juga tidak ada bunyi-bunyian gamelan Bali maupun umat yang membawa penjor ( umbul-umbul). “Meskipun jumlah peserta pada prosesi Mendak Tirta ini hanya dilakukan enam orang perwakilan umat Hindu, tetapi tidak mengurangi makna dari Melasti itu sendiri,” kata Klian Banjar (Kepala Lingkungan) umat Hindhu wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Wayan Satra di sela-sela upacara Mendhak Tirta di sumber mata air ‘Tuk Kalimas” yang ada di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu ( 22/3).
Wayan Satra mengatakan, upacara Mendak Tirta yang dipimpin Pandhita Jro Mangku Sarono. Pembatasan peserta Melasti di sumber air Tuk Mas tersebut, dalam rangka untuk mencegah menyebarnya virus corona yang saat ini sedang melanda seluruh penjuru dunia.
“Upaya ini juga dalam rangka melaksanaan perintah dari Pemerintah Indonesia untuk tidak mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak. Maka, pada prosesi Melasti ini, umat Hindhu yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang melaksakanannya yang sederhana. Tetapi tidak mengurangi dari makna Melasti itu sendiri,” kata Wayan.
Menurutnya, air suci yang diambil di sumber air ‘Tuk Mas” tersebut kemudian disemayamkan di Pura Wirabuana, Kompleks Akademi Militer Magelang. Air tersebut selanjutnya akan digunakan untuk membersihkan sarana dan prasarana yang ada di pura tersebut dalam menyambut Hari Raya Nyepi 1942 Caka/ 2020 yang tahun ini jatuh pada Rabu (25/3) besok.
Wayan mengatakan, itual melasti ini merupakan satu hal untuk untuk menetralisasi roh yang jahat dan roh baik di dunia ini. Selain itu, juga untuk menghilangkan segala kotoran yang ada pada diri maupun yang ada di lingkungan.
“Sehingga diharapkan dengan dilaksanakan upacara Melasti ini, seluruh wilayah Indonesia dan dunia, bisa terhindar dari segala bencana termasuk terhindar dari wabah virus Corona,’ ujarnya
Pawai Ogoh-Ogoh
Sementara itu, Ketua Parisada Hindhu Dharma Kabupaten Magelang, Gde Suwarti mengatakan, selain meniadakan upacara Melasti di sumber air Tuk Mas, pihaknya juga membatalkan pawai ogoh-ogoh yang semestinya akan dilaksanakna pada Minggu (22/3) sore. Sedangkan, untuk pelaksanaan Tawur Agung ( Mecaru) akan dilaksanakan pada Selasa ( 24/3) di halaman Pura Wira Buana , Kompleks Akmil Magelang.
“Setelah acara Mecaru tersebut, umat Hindhu melaksanakan sembahyang Hari Raya Nyepi,“ katanya.
Yon-trs