SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gereja Kristen Jawa Semarang Barat yang beralamat di Jalan Hasanuddin G.16 Semarang, Minggu pagi (22/3) melakukan ibadah secara daring (dalam jaringan/online), karena majelis memutuskan untuk tidak menyelenggarakan ibadah di gereja, terkait dengan penyebaran Covid19.
Ibadah dipimpin oleh Vikaris Didik Yulianto dengan tema khotbah “Memberitakan Karya Tuhan” dengan bacaan yang diambil dari Injil Yohanes 9 ayat 1-11, tentang orang buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Yesus.
Menurut majelis GKJ Semarang Barat Penatua Mugiyo Hartono, GKJ Semarang Barat melaksanakan ibadah melalui jaringan ini, untuk memfasilitasi jemaat yang tidak hadir secara langsung di gereja, dan sesuai anjuran pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid19.
Sementara Vikaris Didik Yulianto selaku pengkhotbah dan yang yang turut mempersiapkan ibadah daring ini mengatakan, ibadah minggu secara online menjadi hal yg cukup efektif untuk dilaksanakan sebagai bentuk menghormati/menaati imbauan dan kebijakan pemerintah atas situasi dan kondisi yg sedang terjadi saat ini, berkaitan dengan penyebaran covid-19).
“Di sisi lain, ibadah secara online dilaksanakan oleh gereja juga menjadi suatu bentuk peran aktif gereja dalam mengupayakan penghentian penyebaran covid-19,” kata alumnus Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta ini.
Meskipun tidak harus beribadah di gereja, katanya, jemaat tetap bisa melaksanakan ibadah minggu tanpa rasa takut karena dilaksakan di rumah masing-masing. “Maka kesimpulannya, ibadah secara online, menjadi salah satu pilihan yg efektif untuk dilaksanakan oleh Gereja-gereja dalam menghadapi situasi yg seperti ini,” kata Didik Yulianto.
Live Straeming
Diaken Wijonarko, majelis yang menangani bidang multimedia GKJ Semarang Barat mengatakan, semua untuk ibadah minggu 22 Maret 2020 di GKJ Semarang, dirancang dalam bentuk live streaming, dengan jemaat sebagian tetap beribadah di gereja.
“Ketika majelis memutuskan jemaat untuk beribadah di rumah, maka tim multimedia bersama majelis memutuskan ibadah dirumah melaui youtube. Oleh karena itu kami mengadakan rekaman Sabtu 21 Maret dengan pengkhotbah Vikaris Didik Yulianto,” kata Wijonarko.
Proses rekaman yang melibatkan beberapa majelis dan jemaat, termasuk pemandu dan pengiring pujian yang jumlahnya sangat sedikit itu pun berjalan lancar. “Hari ini Minggu 22 Maret 2020, jemaat telah bisa melakukan ibadah di rumah. Ketika jam ibadah berlangsung, ternyata ada beberapa jemaat yg tetap hadir di gereja. Kamu tim multimedia dan majelis telah mengantisipasinya. Sehingga Jemaat yg hadir tetap bisa dilayani ibadahnya,” tambah Wijonarko.
Sementara itu, terkait dengan tayangan ibadah online ini, ada komentar jemaat yang mengeluhkan karena volumen suaranya kurang keras. “Tetapi umumnya memang bersyukur karena bisa tetap beribadah meskipun tidak harus ke gereja,” kata Wijonarko..
Penatua J Sapto Tjahjono, salah seorang majelis mengatakan, pelaksanaan ibadah melalui online yang dilaksanakan hari ini sungguh amat baik. “Kita harus menyapkan untuk ibadah-ibadah selanjutnya, khususnya selama masa krisis ini. Setidaknya sudah mulai ada penyusunan jadwal petugasnya untuk mempersiapkan rekaman dan penayangannya,” kata Sapto Tjahjono.
Widiyartono R