JEPARA (SUARABARU.ID) – Salah satu yang dikenal dan mudah dihubungkan dengan keberadaan kota Jepara adalah R.A. Kartini. Bahkan sejak di bangku SD telah diajarkan bahwa beliau adalah pahlawan emansipasi perempuan Indonesia yang jasanya sangat besar dalam perjalanan sejarah bangsa ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, S.H., S.I.K, M.H. dalam wawancara khusus dengan SuaraBaru.Id diruang kerjanya Senin (24/2-2020} siang.
“Bahkan saat mengetahui akan ditugaskan di Jepara salah satu yang terbersit dalam benak saya adalah tugas di daerah tempat R.A. Kartini dilahirkan yang juga dikenal dengan sebutan Bumi Kartini,” ujar Nugroho Tri Nuryanto.
Lebih lanjut ia menjelaskan, RA Kartini memang tidak berjuang dengan senjata. “Namun melalui pemikiran yang kritis terhadap ketidakadilan, yang dituangkan dalam surat-surat kepada sahabat dan pemerintah Belanda, terbukti menjadi sumber inspirasi bagi para pemuda pergerakan waktu itu dan sekaligus dianggap sebagai ancaman bagi kolonialisme. Pemikiran dan pena RA Kartini memang sangat tajam,” ungkap Nugroho Tri Nuryanto.
Tidak hanya emansipasi, RA Kartini juga memiliki peran besar dalam dunia pendidikan perempuan Indonesia. “Sekolah yang didirikan beliau di Jepara dan Rembang kemudian menjadi inspirasi kebangkitan pendidikan perempuan di kota-kota besar,” tambahnya
Jepara juga memiliki tokoh besar seperti Ratu Shima dan Ratu Kalinyamat yang pada masanya telah mengantarkan Jepara dalam puncak kejayaannya.
“Bahkan Ratu Kalinyamat tercatat pernah menyerang kolonialisme Portugis di Malaka sebanyak dua kali. Walaupun gagal, spirit melawan penjajahan kemudian menjadi spirit bangsa Indonesia,.” Ujar Nugroho Tri Nuryanto. Bahkan pahlawan nasional dr Cipto Mangunkusumo juga dikabarkan lahir di Jepara.
Keberadaan tokoh-tokoh tersebut tentu membuat kita sekalian bangga serta termotivasi untuk berbuat yang terbaik bagi Jepara. “Karena itu tugas dan kewajiban kita sekarang adalah melanjutkan cita-cita dan perjuangan para pahlawan dalam konteks masa kini, termasuk jajaran Polres Jepara” ujar Kapolres Jepara.
Terkait dengan penghargaan terhadap para pahlawan dan juga perjalanan sejarah Jepara ini menurut Nugroho Tri Nuryanto ada satu pesan yang disampaikan oleh Presiden Soekarno dalam pidatonya tanggal 17 Agustus 1966, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau yang sering disingkat Jasmerah.
“Sebab dari sejarah dan juga perjalanan hidup para pahlawan itu kita bisa belajar tentang semangat, tekad, kerja keras, pengorbanan dan bahkan cita-cita untuk bangsanya,” ujarnya AKBP Nugroho Tri Nuryanto.
Hadi Priyanto