blank
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menyerahkan Sertifikat Laik Fungsi untuk empat gedung baru RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi yang siap beroperasi melayani masyarakat.  SLF ini diterima langsung DIrektur RS Panti Rahayu, dr Trisiswiyati, M.Kes. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Bertepatan dengan HUT ke 53 RS Panti Rahayu Purwodadi, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menyerahkan Sertifikat Laik Fungsi. Penyerahan ini dilakukan langsung di Aula RS yang berada di Jalan R. Suprapto, Purwodadi, Selasa (10/2/2020).

Hadir juga dalam acara tersebut, Direktur beserta staff RS Panti Rahayu Purwodadi. Selain itu, hadir pula pejabat instansi terkait seperti Disperakim Grobogan dan Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG) Grobogan.

Dalam sambutannya, Sri Sumarni mengatakan sertifikat laik fungsi ini diserahkan sekaligus bertepatan dengan HUT ke-53 RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi. Sertifikat ini ditujukan untuk empat unit gedung baru yang siap dioperasionalkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Pada even ini sekaligus bersamaan dengan penyerahan sertifikat laik fungsi empat gedung baru yang siap dioperasionalkan, sehingga kegiatan hari ini merupakan ajang sinergitas yang baik. Harapan saya, semoga RS ini semakin maju, bermutu, berkualitas serta semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Grobogan dengan pelayanan prima yang terus semakin baik,” ucap Sri Sumarni.

Dikatakan Sri Sumarni, SLF empat gedung baru ini harus mampu menjamin mutu dan keberlangsungan fungsi bangunan baru RS yang menjadi persyaratan wajib operasional bangunan, serta bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit dengan harapan mampu meningkatkan kualitas serta menekan kecelakaan tempat kerja.

Pihaknya juga mengajak seluruh jajaran Direksi serta karyawan dan karyawati RS Panti Rahayu Purwodadi untuk meningkatkan komunikasi yang efektif dengan pasien serta menghormati pasien.

“Selain itu, RS Panti Rahayu Purwodadi juga mengutamakan nilai-nilai keluruhan berkemanusiaan yang adil dan beradab, serta mengedepankan etika dan moral dalam setiap pelayanan kepada sesama. Jangan pernah mengeluh, tetap memiliki semangat juang dan bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa mengabaikan fungsi, peran dan tanggung jawabnya sebagai abdi masyarakat,” kata dia.

Dengan terbitnya SLF empat gedung baru ini, para karyawan dan karyawati juga diminta mengutamakan keselamatan dan keamanan pasien. Selain itu, mereka juga diminta untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari SOP yang berlaku dan etika profesi.

“Mengurangi risiko di tempat kerja serta selalu menyelenggarakan tata kelola manajemen yang baik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS dambaan masyarakat ini,” pungkas dia.

Hana Eswe-trs