JEPARA (SUARABARU.ID) – Saat ini di Jepara terdapat sekitar 112 Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok . Saat Hari Raya Imlek ada 43 TKA yang kembali kenegaranya. Namun berdasarkan informasi hingga saat ini, tercatat 41 orang belum kembali ke Jepara. Mereka bekerja di PT Jiale, Desa Gumulung, Pecangaan. Pabrik garmen ini memiliki 80 orang pekerja asal Tiongkok.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi UMK, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Eriza Rudi Yulianto pada Rapat Lintas Sektor Kewaspadaan Virus Korona yang berlangsung pada hari Jum’at ( 31/1-202) yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda Jepara. Rapat lintas sektoral dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Mulyaji.
Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari TNI – Polri, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pati, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Dinas Koperasi UMK, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan juga elemen terkait. Rapat bertujuan untuk mengantisipasi masuknya virus korona
Menurut Eriza, bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Pati dan DKK pihaknya terus melakukan pemantauan baik WNA Tiongkok yang saat ini masih di Jepara, maupun yang sedang pulang ke negara asalnya. “Bagi yang saat ini berada di Jepara harapan kami ttidak kembali ke Tiongkok sampai benar-benar kondisi disana aman dari virus korona. Demikian juga yang terjebak di Tiongkok, agar menunggu sampai situasi terkendali” kata Eriza.
Rapat tersebut juga untuk merespon keresahan dari para karyawan yang perusahaannya mempekerjakan tenaga kerja asal Tiongkok. “Apalagi yang saat ini mereka sedang berada di Tiongkok dan akan kembali ke Jepara. “Kami juga menerima laporan, bahwa mereka akan kembali ke Jepara dalam waktu dekat,” ujar Muktiati dari Disnaker Provinsi Jawa Tengah Wilayah Pati.
Menanggapi persoalan tersebut Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pati Hasanin mengatakan, pemerintah sudah memperketat proses keluar masuknya WNA ke Indonesia. “Ia berharap, dengan segala kemampuan petugas, bisa mendeteksi dini saat masuk ke Indonesia lewat bandara, sehingga virus tidak mewabah. Kami juga akan memperketat pengawasan. Sehingga virus ini diharapkan tidak masuk ke wilayah Jepara,” ujar Hasanin.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Mulyaji minta agar seluruh direktur rumah sakit di Jepara, untuk siap menerima rujukan dan menyiapkan fasilitasi ruang isolasi serta obat-obatan yang diperlukan. “Rumah sakit harus siap menerima rujukan dan ruang isolasi, jika sewaktu-waktu ada pasien yang terkena virus korona,” tegas Mulyaji.
Hadi Priyanto