JEPARA (SUARABARU.ID) – Walaupun banyak tenaga kerja yang berasal dari Tiongkok bekerja di Jepara, masyarakat dihimbau tidak panik. Sebab kepanikan justru menyebabkan kekebalan tubuh akan semakin menurun. Akibatnya, virus akan mudah masuk dan tumbuh subur di dalam tubuh.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dr. M Fachrudin, Jumat (31/1/2020) dalam rapat pencegahan masuknya virus korona di Jepara.
Dikatakan lebih lanjut oleh Fachrudin, penularan virus korona ini memang sangat cepat terutama melalui manusia ke manusia. Karena itu masyarakat harus mengetaui gejala klinis apa saja yang perlu diwaspadai guna pencegahan penyebaran penyakit.
“Gejalanya meliputi batuk, demam, kesulitan bernafas. Lalu ada riwayat kontak dengan pasien positif virus korona,” kata dia.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain, gejala gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.
“Sepanjang masyarakat memahami gejala, karakteristik dan cara pencegahannnya, penyabaran virus ini tidak akan terjadi,” ungkap Fachrudin.
Namun Fachrudin mengingatkan, bisa saja tenaga kerja asal Tiongkok yang pulang kenegara asalnya lolos screening virus korona di bandara. Namun begitu tiba di Jepara virus itu baru muncul. Sebab masa inkubasinya antara 2 hingga 14 hari,” kata dia.
Jika ada yang mengalami gejala korona maka segera periksakan kepelayanan kesehatan. DKK Jepara akan melakukan pemantauan tenaga kerja asal China, baik yang baru datang dari China, maupun yang saat ini sudah ada di Jepara.
Selain itu baik jika dibiasakan mencuci tangan yang bersih dengan sabun antiseptic, penggunaan masker saat keluar rumah, mengkonsumsi gizi seimbang serta memperbanyak asupan sayuran buah, untuk menjaga kebugaran tubuh ,” ujar Fachrudin.
Hadi Priyanto