JEPARA (SUARABARU.ID)– Kabar PHK ribuan karyawan pabrik kembali mencuat. Pasalnya setelah PHK besar-besaran di PT Sritex, kini kabar PHK karyawan kembali terjadi di pabrik sepatu di Tangerang. Dua pabrik tersebut adalah PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
Seperti dilansir dari Kumparan, “Info yang saya dapat di Tangerang, PT Adis Dimension Footwear PHK 1.500 pekerja dan PT Victory Ching Luh sedang memproses PHK 2.000 pekerja,” ungkap Ristadi, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kamis (6/3/2025).
Ristadi membeberkan PHK ribuan karyawan di perusahaan alas kaki itu karena permintaan yang menurun sejak pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada awal 2020.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Jepara Murdiyanto mengaku terkejut dengan PHK terhadap ribuan karyawan di 2 perusahaan sepatu itu yang mayoritas adalah anggota KSPSI.
“Saya sudah mendapatkan informasi dari pimpinan SPSI tingkat perusahaan dan kami mendukung upaya -upaya perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan.” kata Murdiyanto saat dikonfirmasi pada Kamis (06/03/2025).
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Jepara bisa berkaca dari kejadian Tangerang ini.” ungkapnya.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jepara dalam hal ini Bupati Jepara Witiarso Utomo agar pemerintah membentuk Satuan Tugas Khusus yang terdiri dari lintas sektoral agar masalah PHK tidak terjadi di Kabupaten Jepara.” ujarnya.
Sementara itu, dilansir dari detik , kabar tersebut dibenarkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi mengungkapkan PT Adis Dimension Footwear telah melakukan PHK terhadap 1.500 karyawannya.
Sementara, PT Victory Ching Luh sedang dalam proses PHK terhadap 2.000 karyawannya.
Lebih lanjut, Septo mengatakan bahwa PHK dilakukan karena penurunan pesanan dari pemegang merek menjadi faktor utama yang memaksa kedua perusahaan tersebut mengurangi volume produksi.
Hal ini diperkuat dengan keterangan bahwa salah satu perusahaan selama ini memasok beberapa seri sepatu untuk merek ternama seperti Nike.
“Order dari pemegang merek yang kurang sehingga mereka tidak mendapatkan order. Tidak mendapatkan order sehingga kan dari order itu mereka akan melakukan PHK,” jelas Septo.
Dihubungi terpisah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Tengah Sugito menyatakan “Saya belum dapat kabar yang sebenarnya pak,
Nggak mau komentar dulu.” ucapnya.
ua/avit