blank
Bupati Eko Purnomo SE MM foto bersama dengan siswa-siswi SD Negeri 2 Tegalgot Kepil di sela-sela acara Bakti Sosial HUT ke-44 PDAM Tirta Aji Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Memasuki musim penghujan yang intensitasnya mulai meningkat sejak bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 ini, Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM meminta agar semua warga Desa Tegalgot selalu membersihkan lingkungan sekitarnya.

“Lingkungan yang kotor dan penuh sampah tidak terurus bisa menyebabkan selokan tersumbat. Selokan yang tersumbat bisa menjadikan air hujan tidak bisa mengalir deras.

Air yang menggenang bisa menyebabkan musibah banjir dan tanah longsor,” katanya.

Orang nomer satu di Wonosobo tersebut mengatakan hal itu, di sela-sela membuka acara “Bakti Sosial Bersama Bupati Wonosobo dalam Rangka HUT ke-44 PDAM Tirta Aji” di halaman Balai Desa Tegalgot Kecamatan Kepil Wonosobo, Selasa (28/1).

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PDAM Tirta Aji H Muhammad Sahid SIP MSi, Direktur Tehnik Suparno S Sos, Camat Kepil Miswari S Pd MM, Kepala Desa Tegalgot Sugeng Taufik, unsur Forkompincam Kepil dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Menurut Bupati, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Wonosobo, sebagian besar disebabkan karena lingkungan yang tidak terpelihara dengan baik. Lahan yang kritis sebaiknya juga dirawat dengan cara dianami pohon di musim penghujan ini.

“Penciptaan lingkungan yang bersih juga bisa dilihat dari jamban sehat yang dimiliki setiap rumah tangga. Saat ini tidak boleh lagi warga buang air besar sembarangan (BABs) karena akan memperburuk kondisi lingkungan yang ada,” tandasnya.

Motivasi Belajar

blank
Sejumlah siswa SD Negeri 2 Tegalgot diminta Bupati Eko Purnomo SE MM menghafalkan teks Pancasila dan Surat Al Falaq. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Dalam kesempatan tersebut, Eko Purnomo juga melakukan dialog dengan senjumlah lansia dan pelajar SD Negeri 2 Tegalgot. Beberapa lansia dan anak sekolah diminta naik ke panggung bersama Bupati Wonosobo untuk melakukan tanya jawab.

Seorang lansia yang sudah tidak bisa berjalan secara sempurna, ditanya kegiatan sehari-hari oleh orang nomer satu di Wonosobo itu. “Simbah damelane nopo? Yuswone pinten? “Kulo damelane ngibadah. Umure pun 89 tahun,” jawabnya.

Usut punya usut, lansia yang jalannya harus dipapah itu, dulu merupakan teman sepermainan dengan simbah dari Bupati Wonosobo itu. Karena kakek putra H Aryadi CEO CV Mekar Abadi tersebut rumahnya Mranggen Beran yang berbatasan dengan Desa Tegalgot.

Sedang beberapa pelajar SD Negeri 2 Tegalgot diminta Eko Purnomo untuk menghafalkan teks Pancasila dan surat pendek dalam Al Quran. Dua anak yang bernama Lintang (Kelas VI) dan Alif (Kelas I) mampu menjawab permintaan Bupati Wonosobo.

“Karena mampu menghafalkan teks Pancasila dan surat Al Falaq makan saya kasih hadiah uang. Tapi uang ini jangan dihabiskan untuk njajan ya, harus sambil ditabung. Terus belajar dan mengaji yang rajin yang biar kelak jadi anak sukses,” pintanya.

Bupati Eko Purnomo berpesan kepada semua warga Tegalgot, setelah anaknya lulus SD jangan buru-buru dinikahkan tapi harus melanjutkan sekolah atau mengaji di pesantren.

Sebab pernikahan dini sangat tidak baik bagi keturunan dan masa depan keluarga.

Muharno Zarka-Wahyu