blank
Tiga barongsai Tri Pusaka, menyajikan gerak atraktif menari-nari di atas bangku susun.

SOLO (SUARABARU.ID) – Kemeriahan selalu mewarnai pertunjukan Liong dan Barongsai. Instrumen pengiringnya yang khas, yakni genderang bedug tambur dan kencreng, ditabuh penuh semangat untuk mengiringi gerak tarian atraktif naga (liong) dan singa (barongsai).

Demikian halnya ketika Liong Barongsai Tri Pusaka Surakarta, tampil menyajikan pertunjukan di The Park Mall, Solo Baru, Minggu petang (26/1). Pentas Barongsai Liong Dance kali ini, untuk memeriahkan Hari Raya Imlek Tahun Tikus Logam (Happy Chinese New Year) 2571 atau Year of the Rat 2020.

Di balik kemeriahan dalam pertunjukan kesenian China tersebut, terkandung empat pesan sakral. Pertama, Shi Wu Xiao Zai (tarian singa menangkal bencana). Kedua, Lo Go Qu Mo (genderang tambur menolak bala). Ketiga, Gong De Wu Liang (pahala tiada terhingga). Keempat, Cang Tian Bao You (Tuhan Yang Maha Esa melindungi). Dari sisi pemahaman spiritual Tionghoa, kehadiran liong (diyakini sebagai titian kendaraan Dewi Kwan In, yakni Dewi penebar keberutungan), dimaknai sebagai ritual untuk mencapai empat kehendak. Yakni menggapai kesejahteraan, kesuksesan, ketenteraman, dan kedamaian.

blank
Liong Tri Pusaka Makin Solo, menampilkan manuver gerak tarian meliuk-liuk di atas panggung, dalam permainan in door.

Harmoni Kehidupan
Keempat hal ini, menjadi simbol harmoni kehidupan manusia di jagad raya. Manifestasinya berupa gerak jasmani melalui ikhtiar untuk mewujudkan kehendak (cita-cita), disertai laku spiritual (olah batin) memanjatkan doa agar mendapat perlindungan, serta terhindar dari bala bencana, dalam menggapai berkah Tuhan.

Dengan memahami pesan sakral dan makna spiritual yang terkandung dalam filosofi Liong Barongsai, maka menjadikan setiap pertunjukkan kesenian dari darat Cina ini digelar, selalu disambut kemeriahan massa penonton. Terlebih lagi, pada setiap pertunjukkan liong barongsai, selalu menekankan tiga aspek. Yakni aspek ritual, sport (olahraga) dan entertaiment (hiburan). Sebelum menyajikan permainan, semua tim yang terlibat lebih dahulu berdoa di Lithang (Kelenteng Khonghucu) Makin (Masyarakat Khonghucu Indonesia) di Jagalan, Jebres, Solo, yang menjadi markas Tri Pusaka.

”Dan jangan lupa kepada penonton dapat memberikan angpo (amplop merah berisi uang),” pesan Pembina Liong Barongsai Tri Pusaka, Adjie Chandra. Sebab, tambahnya, barangsiapa yang memberikan angpo, akan mendapatkan keberkahan. Yakni anugerah kebahagiaan dan keberuntungan.

blank
Penonton memberikan angpo ke barongsai, karena diyakini itu akan bertuah mendapatkan anugerah keberuntungan.

Untaian Doa
Saat pentas di The Park Mall Solo Baru, Tri Pusaka membawa satu liong dan lima barongsai. ”Liong yang kami bawa kali ini, model transparan. Ada kandungan cat pospor, yang bila terkena sorot di kegelapan dapat memancarkan sinar,” jelas Adjie Chandra. Sebelum pentas di ruang dalam, mereka terlebih dahulu menyajikan atraksi di luar gedung (out door).

Saat pentas, Barongsai biasa membawa kelengkapan kain spanduk bertuliskan untaian kalimat doa dalam huruf China. Doa itu seperti Gong Xi Fa Cai (semoga banyak rezeki), Shen Ti Jian Kang (badan sehat selalu), Wan Shi Ru Yi (semua masalah dapat selesai sesuai kehendak kita), He Jia Ping An (semua keluarga selamat), atau Shi Shi Shun Li (semua usaha lancar selalu).

Tidaklah mudah untuk menjadi pemain barongsai. Perlu belajar dalam tempo lama. Kata Adjie, bagi yang telah berlatih dalam waktu 1 sampai 1,5 tahun, pertunjukkannya sudah dapat ditonton. Selanjutnya, bagi yang telah berlatih selama 2 sampai 2,5 tahun, permainannya layak disaksikan. Untuk menyajikan petunjukkan Liong Barongsai yang baik ditonton, para pemainnya telah terbiasa bermain lebih dari 2,5 tahun.

Digelar 21 Pertunjukan
Menurut Adjie, Liong Barongsai Tri Pusaka, telah memiliki 70 lebih tropi gelar kejuaraan. ”Tahun 2008 menduduki peringkat sepuluh besar dalam kejuaraan Liong Barongsai se Asia Tenggara,” ujar Adjie. Di The Park Mall, Solo Baru, pada Tahun 2017, pernah dijadikan ajang festival liong barongsai tingkat nasional. Bagi masyarakat yang pada hari Minggu (26/1) kemarin belum sempat menonton, dapat menyaksikan pada Minggu (9/2) mendatang, karena pertunjukkan liong barongsai akan kembali digelar di The Park Mall.

blank
Dalam pementasannya, barongsai juga menampilkan atraksi membeberkan spanduk bertuliskan untaian kalimat doa kebaikan yang ditulis dalam huruf China.

Di Surakarta, selama keramaian penyambutan Hari Raya Imlek 2571 (2020), setidak-tidaknya digelar 21 kali pertunjukkan liong barongsai di 15 lokasi. Yakni di Pasar Gede Solo, telah digelar 4 kali pertunjukkan. Di Mall Luwes Gentan dan Luwes Kestalan masing-masing digelar dua kali. Kemudian di Luwes Gading, Luwes Kartasura, Solo Grand Mall, Hartono Mall, Solo Square, Solo Paragon, dan De Tjolomadoe, masing-masing digelar satu kali pementasan.

Menyusul pada Tanggal 1 Februari dan 2 Ferbruari 2020 mendatang, pentas liong barongsai akan digelar di Luwes Delanggu dan Luwes Nusakan serta di Palur Plasa. Minggu (9/2) kembali digelar di The Park Mall, dan Tanggal 10 Februari 2020 kembali disajikan di Luwes Kartasura.

Bambang Pur