BLORA (SUARABARU.ID)– Memasuki musim hujan, jajaran Polres Blora, Jawa Tengah, melakukan antisipasi bencana alam di berbagai lokasi.
Salah satunya seperti dilakukan anggota Polres Blora yang bertugas di Polsek Kradenan. Kapolsek AKP Sugiarto terjun langsung memimpin anggotanya berjaga di lokasi penyeberangan daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
”Instruksi Kapolres Blora, kepolisian harus siaga untuk antisipasi bencana alam, jika sewaktu-waktu dibutuhkan masyarakat,” jelas Sugiarto, Sabtu (4/1/2020).
Lokasi penyeberangan DAS Bengawan Solo penyambung lalu lintas Blora Selatan dengan Ngraho, Bojonegoro, Jatim, tanpa canggung Kapolsek Kradenan ikut membantu warga dalam penyeberangan.
Dalam melaksanakan instruksi Kapolres Blora, selain melakukan pengamanan, juga menghimbauan masyarakat, terutama pengguna jalur penyeberangan, agar hati hati dan waspada, terutama ketika banjir datang.
Menurutnya, lokasi penyeberangan tradisional yang terletak di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora, adalah berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.
Memutar Jauh
Warga Bojonegoro, Ngawi, Jatim maupun warga di kawasan Blora selatan, lebih memilih jalur sungai ketimbang darat, dikarenakan jika darat harus memutar jauh lewat Cepu dan biaya lebih mahal.
”Baik warga dari Kabupaten Bojonegoro maupun warga Blora selatan seperti Kardenan, selama ini lebih memilih nyeberang Bengawan Solo,” ungkapnya.
Alasannya, kata Kapolsek Kradenan, selain lebih murah juga cepat. Ada ratusan warga tiap hari menyeberang, maka jajarannya intensif melakukan penjagaan dan patroli.
”Apalagi ini pas musim banjir, tentunya sangat rawan sekali,” tambahnya.
Terlebih lagi, tambahnya, jalur penyeberangan di perbatasan Jateng-Jatim di Kradenan ramai digunakan masyarakat, terutama saat pagi dan hari pasaran Pon serta Kliwon.
Sukardi (48), salah satu penduduk Bojonegoro, pengguna rutin jalur penyeberangan ini mengaku memilih jalur sungai karena lebih cepat dan lebih irit.
”Lebih milih nyeberang lewat jalur sungai dari pada jalur darat, karena irit, cepat, dan tidak memutar jauh,” ungkap bapak dengan tiga anak.
Perlu diketahui, untuk penyeberangan sekali jalan hanya di kenakan tarif Rp. 3.000, dan perahu penyeberangan tersebut berjalan jika penumpang sudah mencukupi.
Informasi terbaru, tahun 2020, Pemkab Bojonegor (Jatim) dan Pemkab Blora (Jateng) sepakat memulai pembangunan jembatan baru melintasi DAS Bengawan Solo.
Jembatan baru itu, akan melangkahi sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan letak ujung barat-timur ada di Medalem (Blora) dan Ngraho (Bojonegoro).
Wahono/Muha