WONOSOBO(SUARABARU.ID)–
Penyerahan juara lomba sekolah sehat dilakukan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Drs Sigit Sukarsana Msi kepada Kepala Sekolah peraih juara 1-3 dan juara harapan 1-3 lomba sekolah sehat 2019 di Pendopo Bupati Wonosobo, Senin (23/12).
Adapun peraih juara 1-3 lomba sekolah sehat 2019 tingkat Kabupaten Wonosobo, yakni SMPN 2 Kepil (299), SMPN 3 Kaliwiro (297) dan SMPN 3 Selomerto (295). Juara harapan 1-3 SMPN 3 Wonosobo (292), SMPN 1 Sapuran (287) dan SMPN 2 Sukoharjo (274).
Kepala SMPN 3 Kaliwiro Agus Budiyanto SPd MPd mengaku bangga dengan prestasi yang telah diraih sekolahnya. Upaya membudidayakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, asri dan nyaman ternyata telah membuahkan hasil. Sekolah sehat dan bersih jadi dambaannya.
“Penilaian lomba sekolah sehat tingkat SMP telah dilakukan Rabu (4/12) lalu. Lomba sekolah sehat diikuti 15 utusan Kecamatan yang ada di Wonosobo. Tiap kecamatan mengirimkan 1 SD, 1 SMP dan 1 SMA untuk dinilai tim terpadu,” katanya.
Penyuluhan Kesehatan
Aspek penilaian lomba sekolah sehat, imbuhnya, meliputi administrasi UKS, kebersihan WC siswa, guru dan karyawan, pengelolaan kantin sekolah, kebersihan lingkungan dan ruang kelas/kantor, pemanfaatan lahan untuk warung hidup, tanaman obat dan apotik hidup.
“Tim penilai juga memeriksa kawasan bebas rokok, pemilahan sampah organik dan non organik dan penanaman pohon pelindung yang dapat mengurangi polusi udara. Lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman menjadi aspek penilaian utama,” katanya.
Kepala Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMPN 3 Kaliwiro Sri Martini SPd menambahkan setiap awal tahun pelajaran pihaknya melakukan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan kepada siswa-siswi bekerjasama dengan Puskesmas Kaliwiro Wonosobo.
“Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan dilakukan guna memantau perkembangan kesehatan siswa-siswi. Ini bentuk kerjasama pihak sekolah dengan institusi kesehatan agar siswa
tetap dalam kondisi sehat selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM),” sebutnya.
Guna mengurangi resiko anemia (kurang darah), tambahnya, tiap hari Jumat pihak sekolah membagikan kapsul tambah darah pada siswa putri. Pemberian kapsul tambah darah terbukti mengurangi penurunan kunjungan siswa ke UKS karena anak mengeluh pusing kepala.
“Selain itu, juga sebagai upaya antisipasi anak tidak mengalami pingsan saat mengikuti upacara maupun mengikuti kegiatan pramuka dan olah raga yang membutuhkan kondisi fisik prima. Kesehatan fisik sangat penting bagi seorang pelajar,” tandasnya.
Muharno Zarka-wahyu