BLORA (SUARABARU.ID) – Melalui aksi cepat dan cakap, tim SAR Polres Blora, berhasil menyelamatkan seorang polisi korban tenggelam di Waduk Plered, Desa Purworejo, Kecamatan Blora, Rabu (18/12/2019).
Saat menyelamatkan korban, tim SAR tampil trengginas, bahu membahu dan cukup tangkas dalam mengevakuasi anggota polisi yang ”tenggelam” dengan menggunakan sarana perahu karet dan pelampung.
“Tim SAR berhasil menyelamatkan anggota kami yang tenggelam dalam keadaan hidup hidup,” jelas Kepala Bagian Sumber Daya (Kabag Sumda) Polres setempat, Kompol Dr. Rubiyanto, M.Si.
Langkah penyelamatan cepat korban tenggelam tersebut, lanjutnya, hanya aksi rekayasa tim SAR Polres Blora saat menggelar pelatihan Search and Rescue (SAR) untuk antisipasi bencana alam.
Kabag Sumda Kompol Rubiyanto menambahkan, pelatihan SAR ini sebagai upaya penanggulangan korban bencana alam, sekaligus untuk meningkatkan kemampuan anggota saat pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).
Dalam kegiatan itu, sebanyak 30 Bintara Remaja Satuan Sabhara bersama perwakilan anggota Polsek Kota Blora, aktif dalam kegiatan yang digelar di Embung Plered.
Harus Terukur
Rubiyanto menandaskan, tim SAR harus bisa meningkatkan kemampuan fisik, dan kompetensinya agar bisa menghindarkan korban bencana dari dampak yang berakibat fatal.
Maka sebagai personel Kepolisian, selain fungsi utama sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat, juga harus siap tanggap darurat bencana.
“Khusus pelaksanaan pelatihan ini, untuk mengingat kembali materi latihan SAR yang sudah dimiliki anggota,” tambahnya.
Ditambahkan Kabag Sumda Polres Blora, tugas mengamankan dan melayani dalam situasi kontijensi bencana alam dan orang tengelam, Kepolisian harus bertindak profesional, tegas dan terukur dalam melayani masyarakat.
Kompol Rubiyanto menambahkan, syarat mutlak seorang petugas SAR adalah memiliki fisik prima, sehat jasmani, rohani dan kompeten.
“Jika mau menyelamatkan orang, fisik penyelamat harus kuat,” tandasnya.
Ditambahkan, petugas SAR harus lebih kuat dari orang yang ditolong, selain harus bisa menyelam tanpa ada alat, juga harus bisa membantu memberikan pertolongan gawat darurat untuk bantu orang.
Untuk itu, sangat butuh latihan yang tekun, serius dan kontinyu, jangan sampai akibat kelalaian justru petugas menjadi korban
Di kegiatan itu, Kasat Sabhara AKP Sutarjo menambahkan, materi tentang teori berenang dengan jarak 30 meter dan menyelam.
Tim juga harus cakap dalam mendayung, dan menggunakan pelampung, membalikan perahu karet, menyelamatkan orang tenggelam dan tali temali.
“Praktik dan latihan ini, sebagai langkah kesiapan personil, jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir,” tambah mantan Kapolsek Sambong, Polres Blora.
Ditambahkan AKP Sutarjo, Kabupaten Blora dilintas sungai Bengawan Solo, diharapkan dengan adanya latihan ini, anggota Satuan Sabhara terbiasa dan lebih cakap melaksanakan tugas-tugas pertolongan dan penyelamatan.
Wahono/mm