blank
Warga bersama relawan BPBD tengah memadamkan api yang membakar bangunan  pengolahan kayu di Desa Wonokerto Leksono. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Dalam waktu sehari, Rabu (4/12), setidaknya tiga rumah dan satu bangunan pengolahan kayu terbakar di Wonosobo. Tiga rumah yang terbakar milik Miarno (60), Warno (45) dan Karjeni (50) warga Gamblok RT 8 RW 4 Desa Butuh Kidul Kalikajar.

Sedang satu bangunan pengolahan kayu yang ludes dilalap si jago merah adalah milik Nurul Huda (50) warga Desa Wonokerto RT 3 RW 4 Kecamatan Leksono Wonosobo. Akibat kebakaran di dua titik yang berbeda kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, Kamis (5/12), mengungkapkan bangunan pengolahan kayu di Desa Wonokerto Leksono yang hangus terbakar disebabkan karen oven kayu mengalami over temperatur sehingga menyebabkan api membakar seisi bangunan.

“Sedang tiga rumah yang terbakar di Gamblok Butuh Kidul Kalikajar disebabkan karena Korsleting listrik. Api berasal dari kabel listrik yang memercikan api yang semula kecil merembet hingga menghabiskan tiga rumah yang saling berhimpitan”, katanya

Satu rumah yang terbakar di Gamblok Butuh Kidul Kalikajar dalam keadaan kosong alias tidak ada penghuninya. Dua rumah lain dihuni pemiliknya. Selain menghabiskan seisi rumah, satu sepeda motor dan seekor kambing juga ikut dilalap api.

Rumah Kosong

blank
Kondisi rumah warga yang terbakar di di Gamblok RT 8 RW 4 Desa Butuh Kidul Kalikajar. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

“Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 09.45 ketika pemilik rumah tidak ada di tempat dan rumah dalam keadaan kosong. Api membakar atap dan seluruh isi rumah. Api bisa dipadamkan berkat bantuan aparat dan warga sekitar,” katanya.

Adapun peristiwa kebakaran bangunan pegolahan kayu, ungkap Zulfa, terjadi pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB. Kebakaran kali pertama diketahui pemilik dan salah satu karyawannya yang pagi itu akan memeriksa oven kayu.

“Saat sampai lokasi tidak tahunya seluruh bangunan pengolahan kayu mengalami rusak berat akibat terbakar. Mesin oven dan kayu yang ada pun ludes tak berbekas. Meski tidak ada korban kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih,” sebutnya.

Pemilik bangunan pengolahan kayu yang terbakar Nurul Huda mengaku tidak mengira jika bangunan, mesin oven dan kayu yang ada akan terbakar. Karena biasanya kayu yang dioven biasa aman sampai menyebabkan kebakaran yang menghabiskan seluruh bangunan.

Zulfa Akhsan Alim Kurniawan menyebut meski sudah memasuki awal musim penghujan di Wonosobo masing sering terjadi beberapa musibah kebakaran rumah maupun tempat usaha pengolahan kayu. Pihaknya menghimbau warga untuk tetap hati-hati dan waspada.

Muharno Zarka/trs