SEMARANG – Aksi kejahatan berupa begal yang terjadi di Kota Semarang belakangan ini dirasa sudah sangat meresahkan. Pihak berwajib dituntut untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, mengatakan upaya meminimalisasi tindak kejahatan tersebut selain menjadi tugas kepolisian dan pemerintah, juga diperlukan partisipasi peran warga masyarakat.
“Mereka melakukan itu (membegal) faktornya bisa macam-macam, seperti latar belakang keluarga kurang harmonis, tidak punya kerjaan, sampai pergaulan bebas. Mereka kumpul dengan teman sesamanya lalu ngoplo dan miras, dari sini awalnya mereka kemudian melakukan tindakan kejahatan itu,” katanya saat diskusi prime topic Mengatasi Begal dan Jambret, Rabu (27/11/2019),
Lebih jauh politisi yang biasa disapa Pilus ini mengatakan, dari dewan sendiri selama ini mendukung penuh segala upaya untuk meminimalisasi semua tindak kejahatan yang terjadi di Kota Semarang. Bahkan kalau perlu siap mendukung dari sisi kebijakan dan anggaran untuk mengatasi aksi begal tersebut.
“Untuk Kota Semarang yang lebih aman dan kondusif kami di dewan siap support sepenuhnya, kalau perlu bisa dibuat program untuk mengantisipasi begal berikut serta dukungan dari sisi anggarannya,” katanya.
Sementara itu, mewakili pihak Pemkot Semarang, Trijoto Sardjoko selaku Assisten I bidang Pemerintahan dan Pembangunan Kota Semarang mengatakan kalau saat ini pemkot sudah melakukan berbagai upaya preventif untuk mengantisipasi maraknya tindak kejahatan.
“Kami memasang penerangan jalan disetiap sudut kota hingga ke kampung-kampung se-Kota Semarang serta memasang kamera CCTV dihampir setiap RT untuk mengantisipasi tindak kejahatan,” katanya.
Menurut Trijoto, saat ini sebanyak 10.293 kamera CCTV terus dikerjakan pemasangannya di seluruh Kota Semarang. Nantinya dari ribuan kamera CCTV tersebut akan diintegrasikan dengan situation room yang ada di Pemkot Semarang dan Polrestabes Semarang.
“Tindakan lainnya untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan adalah dengan menggiatkan siskamling di wilayah masing-masing. Dari Pemkot Semarang sendiri sudah mengirimkan surat edaran ke setiap kelurahan untuk mengajak warganya siskamling,” katanya. (suarabaru.id)