Atasi Begal, Dewan Dorong Aparat Keamanan Patroli Intensif
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Muhammad Afif menerima audiensi perwakilan lintas komunitas dan relawan masyarakat Kota Semarang, Kamis (21/11/2019). (ist.)

SEMARANG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Muhammad Afif mendorong pihak terkait menyelesaikan permasalahan maraknya begal yang terjadi di Kota Semarang.

Hal itu disampaikan oleh Afif saat menerima tamu dari perwakilan lintas komunitas dan relawan masyarakat Kota Semarang, Kamis (21/11/2019) siang, di ruang Kantor DPRD Kota Semarang.

Para relawan tersebut mengadu ke DPRD Kota Semarang terkait maraknya geng motor dan aksi begal bersenjata tajam di sebagian daerah Kota Semarang belakangan ini, di antara daerah yang rawan seperti di daerah Kecamatan Genuk, Kedung Mundu dan beberapa wilayah lainnya.

“Mereka bahkan tidak segan-segan melukai fisik, anehnya pelaku begal ini rata-rata anak- anak yang masih di bawah umur (usia SMP). Lalu yang di keluhkan lintas komunitas adalah ada korban yang kena luka tersabet sampai masuk rumah sakit menanggung biaya pengobatan sendiri,” kata Afif.

Atas adanya pengaduan dari warga masyarakat itu, Afif kemudian berjanji akan menyampaikan aspirasi atas kedatangan para relawan tersebut.

“Terimakasih kepada masyarakat yang telah peduli lingkungan, peduli keamanan, karena dimanapun kita berada yang kita cari adalah kenyaman, ketentraman dan keamanan dalam hidup,” jelasnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kemudian berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut kepada pihak terkait.

“Aspirasi ini saya teruskan Dan saya mohon agar forkompimda segera melakukan langkah- langkah taktis Dan strategis untuk mencari solusi,” ungkapnya.

Solusi tersebut, kata Afif, di antaranya adalah pihak aparat keamanan diharapkan melakukan patroli secara intensif dan rutin .

Selanjutnya, jika ada yang tertangkap Afif mendorong pihak berwajib harus memberikan hukuman yang membuat efek jera.

“Jika yang tertangkap begal yang usianya dibawah umur seharusnya tidak dilepas begitu saja tetapi pihak aparat penegak hukum harus memberikan pembinaan secara berkelanjutan,” tandasnya.

Afif juga mendorong pemkot untuk membantu pengobatan warganya yang terluka akibat dilukai oleh begal dan juga menggratiskan biaya pengobatannya.

“Kemudian kami meminta para tokoh masyarakat ikut berpartisipasi membantu melakukan pembinaan dan pengamanan,” pungkasnya. (suarabaru.id)