blank
LAPANGAN PENDUKUNG: Stadion Sriwedari disiapkan Pemkot Surakarta menjadi salah satu dari lima lapangan pendukung saat Piala Dunia U-20 pada 2022. (suarabaru.id/lbc)

SOLO, SUARABARU.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sangat serius mempersiapkan sarana dan prasarana menjelang pergelaran Piala Dunia U-20 pada 2022. Kota Solo dipilih PSSI menjadi salah satu kota penyelenggara bagi pesta pesepakbola terbaik dunia di kelompok usia 20 tahun tersebut.

Stadion Manahan, yang merupakan stadion bertaraf internasional, dipilih PSSI menjadi salah satu venue penyelenggara pertandingan Piala Dunia U-20.

Pemkot Surakarta juga harus mempersiapkan lima lapangan pendukung bagi tim-tim peserta Piala Dunia U-20 untuk berlatih. Menurut standar FIFA, kelima lapangan pendukung tersebut minimal memiliki kualitas rumput dan drainase setara dengan stadion utama penyelenggara, yakni Stadion Manahan.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo pun sudah merancang kelima lapangan pendukung, masing-masing Stadion Sriwedari, Stadion UNS, Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, dan Lapangan Karangasem, akan disetarakan dari sisi drainase, kualitas rumput, dan ruang ganti pemain dengan Stadion Manahan.

“Minimal kualitas rumput dan drainase setara dengan Manahan. Kalau hujan tidak akan terjadi genangan dan air meresap sempurna. Untuk ruang ganti, tentu semua lapangan pendukung yang kami siapkan harus dibenahi. Renovasi harus maksimal, karena menjadi perhatian dunia,” ucap Wali Kota kepada Suarabaru.id, Rabu (20/11).

Rudy mengatakan, secara resmi Pemkot Surakarta sudah mengajukan kelima lapangan pendukung tersebut ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI agar dibantu terkait pendanaan renovasi.

“Harapan saya dari pemerintah pusat akan turun anggaran untuk renovasi lima lapangan pendukung tersebut. Kita akan buat standar internasional semua untuk kualitas rumput,” tambahnya.

Promosi dan Publikasi

Sisi lain, Pemkot Surakarta juga tengah merancang promosi dan publikasi untuk kampanye kesuksesan penyelengaraan Piala Dunia U-20 di Kota Bengawan.

“Kami akan all out mempersiapkan Piala Dunia di Solo. Mulai sekarang harus sudah kita lakukan persiapan promosi dan publikasi ke masyarakat, karena ini adalah kebanggaan bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya,” jelas Rudy.

Sementara itu, Ketua Askot PSSI Kota Surakarta, Paulus Haryoto sangat mendukung langkah dari Pemkot Surakarta terkait renovasi secara menyeluruh kualitas rumput dan drainase di lima lapangan.

“Usai Piala Dunia U-20, lapangan tersebut tetap bisa kita gunakan untuk pembinaan usia dini di Kota Solo. Dengan kualitas lapangan yang bagus, nantinya juga bisa digunakan kompetisi klub-klub internal di Kota Solo,” ujar Paulus.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta, Joni Hari Sumantri menyampaikan, Pemkot Surakarta mengajukan anggaran Rp20 miliar untuk merenovasi lima lapangan tersebut. Pihaknya mengakui tidak bisa merenovasi lima lapangan menggunakan dana APBD Kota Surakarta, karena besaran anggaran dinilai sangat besar.

“Dana sebesar Rp20 miliar itu baru sebatas hitungan kasar. Angka pasti biaya tersebut belum bisa diperinci karena DED (Detail Engineering Design) belum disusun,” ungkap Joni.

Stadion Manahan menjadi salah satu 10 stadion yang disiapkan PSSI untuk venue Piala Dunia U-20. Selain Manahan, PSSI juga menyiapkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Suarabaru.id/LBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini