KUDUS – Pencarian bibit-bibit pebulutangkis belia berbakat melalui Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 memasuki fase puncak. Sebanyak 134 pebulutangkis dari kelompok usia U-11 dan U-13 peraih Super Tiket dari penyisihan di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus, akan kembali berjuang dalam babak final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 20-22 November.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengapresiasi para peserta yang sudah berpeluh keringat dan berjuang sekuat tenaga untuk menjadi atlet PB Djarum. Tak sedikit dari mereka yang mengikuti lebih dari satu kota pelaksanaan Audisi Umum.
Melihat antusiasme yang tetap tinggi tersebut, lanjut Yoppy, Bakti Olahraga Djarum Foundation akan terus berkomitmen menelurkan atlet-atlet bulutangkis berbakat Indonesia, serta menciptakan ekosistem yang positif bagi bulutangkis di Tanah Air.
“Sejak kota pertama di Bandung hingga kota terakhir di Kudus, antusiasme para atlet muda untuk bergabung dengan PB Djarum melalui Audisi Umum sangat tinggi. Inilah yang membuat kami berkomitmen membangun kejayaan bulutangkis Indonesia secara terus-menerus dan berkesinambungan, salah satunya melalui Audisi Umum ini,” ujar Yoppy.
Yoppy menambahkan, dari jumlah 134 peserta yang lolos di babak final, PB Djarum tidak akan membatasi jumlah peserta yang lolos untuk meraih beasiswa. Berapapun peserta jika dinilai memiliki bakat istimewa, akan memiliki kesempatan mendapatkan pembinaan dari klub bulutangkis terkemuka tanah air tersebut.
Seleksi ketat
Manager Tim PB Djarum Fung Permadi mengatakan, pada Final Audisi Umum nanti, para jajaran pelatih PB Djarum akan mengkurasi dan menilai bakat-bakat para peserta peraih Super Tiket selama tiga hari gelaran Final Audisi Umum.
“Mereka akan bertanding sesuai kelompok umur dan dipantau langsung oleh para pelatih PB Djarum sehingga kami bisa menilai bakat dan kemampuan para peserta seobjektif mungkin,” tutur Fung.
Pada hari pertama, Rabu (20/11), para atlet menjalani dua kali pertandingan dengan sistem full games. Begitu pula babak kedua yang digelar di hari berikutnya, Kamis (21/11), para peserta akan kembali bertanding sebanyak dua kali sesuai kategori usia.
Sedangkan pada hari terakhir, Jum`at (22/11) pagi, para peserta terlebih dulu menjalani beep test atau tes berlari terus-menerus di antara dua garis yang berjarak kurang lebih 20 meter, selama terdengar suara beep yang sudah direkam. Pada sore di hari yang sama, mereka kembali menjalani pertandingan di GOR Djarum, Jati.
Dari Final Audisi Umum yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut, akan diumumkan siapa saja peserta-peserta yang melangkah ke Tahap Karantina. Para peserta yang masuk karantina ditentukan oleh penilaian dari jajaran pelatih PB Djarum. Sedangkan hasil pertandingan peserta menjadi bahan pertimbangan penjurian. Fase Karantina digelar selama satu pekan mulai 23 hingga 29 November 2019 di dua GOR Djarum di Jati dan Kaliputu.
“Di fase Karantina ini, kami akan memperhatikan kegigihan para peserta dalam menjalani proses pembinaan. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi,” jelas Fung.
Suarabaru.id/Tm