PURWOREJO, SB.ID – Pemprov Jateng memilih sebuah lapangan desa di Kabupaten Purworejo untuk upacara peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11). Usut punya usut, ternyata ada 6 pejuang anggota Tentara Pelajar yang dimakamkan di desa tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dirinya memang sengaja ingin melaksanakan upacara di desa yang terdapat makam sosok pahlawan namun jarang dikunjungi atau tidak mendapat perhatian. Setelah mencari dirinya mendapatkan beberapa nominasi tempat.
“Ada beberapa alternatif, saya mencari di mana ada makam pahlawan yang jarang dikunjungi. Kita cari. Kemarin diberi beberapa nominasi oleh Dinsos,” kata Ganjar.
Akhirnya Desa Wareng Kecamatan Butuh di Purworejo yang dipilih oleh Ganjar. Di sana terdapat makam enam pahlawan yang tergabung dalam Tentara Pelajar Purworejo atau Tentara Pelajar Kedu Selatan.
Tentara Pelajar sendiri merupakan bagian dari Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang dipimpin oleh Imam Pratigyo. IPI berkembang pesat hingga saat ibu kota RI dipindah ke Yogyakarta dan IPI Purworejo menjadi IPI Kedu Selatan.
“Mungkin mereka tidak populer namanya di publik tapi mereka turut mempertahankan kemerdekaan Republik terus mengusir penjajah. Dan di antaranya ada di sini,” kata Ganjar.
Dikisahkan, berbagai serangan Tentara Pelajar (TP) dilakukan untuk menaklukkan tentara Belanda yang saat itu berada di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Namun dalam perjuangannya itu, terdapat 21 pahlawan dari Kedu Selatan gugur.
Untuk pahlawan dari TP yang dimakamkan di Wareng ada 6 orang, sedangkan lainnya tersebar di daerah lain termasuk di Taman Makam Pahlawan Purworejo
“Maka banyak tentara pelajar yang makamnya ada di sini hari ini ingin kita lihat. Lumayan terawat. Tentu kita menghormati pahlawan di manapun berada termasuk mereka yang tidak dikenal publik,” katanya.
Selain jajaran Pemprov Jateng, Pemkab Purworejo, anggota TNI/Polri dan pelajar, upacara juga diikuti oleh masyarakat setempat. Ada yang mendekat ke barisan dan tidak sedikit yang menyimak kekhidmatan upacara di bawah rindang-rindang pohon.
Nur Rahman, Kepala Desa Wereng mengatakan warga sangat antusias menyambut terlaksananya upacara di lapangan desanya itu.
“Tidak ada yang menyangka. Ini baru pertama kalinya kok. Seneng saja masyarakat. Harapannya ya semoga taman makam pahlawan yang ada di desa sini semakin ramai yang mengunjungi,” katanya.