KUDUS – Hujan disertai angin yang melanda wilayah Kudus, Jumat (8/11) petang membuat belasan rumah di Kecamatan Undaan rusak disapu angin puting beliung. Kerusakan paling banyak terjadi di wilayah Desa Glagahwaru.
Menurut sejumlah saksi, tiupan angin kencang tersebut terjadi selepas shalat Magrib. Angin dengan kecepatan tinggi bertiup disertai derasnya air hujan.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,”kata Wahyu Himawan, perangkat desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, hingga Sabtu (9/11) pagi.
Menurut Wahyu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan di desanya , mencapai 15 unit. Rata-rata kerusakan terjadi di bagian atap lantaran banyak genting yang berterbangan disapu angin. Hingga kini, kata Wahyu, warga masih bergotong royong melakukan perbaikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, berdasarkan laporan yang ada, setidaknya ada dua desa yang disapu angin puting beliung . Selain Desa Glagahwaru, angin juga mengakibatkan kerusakan rumah warga di Desa Undaan Tengah.
“Terbanyak memang di Glagahwaru dimana ada 15 rumah yang dilaporkan rusak. Kalau di Undaan Tengah cuma ada satu rumah yang rusak,”kata Bergas.
Menurut Bergas, selain rumah, ada pula satu mushola di Desa Glagahwaru yang mengalami kerusakan. Dari taksiran yang ada, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 15 juta.
Untuk penangannya, kata Bergas, saat ini pihaknya sudah menerjunkan relawan untuk membantu warga menangani kerusakan yang ada. Selain itu, BPBD juga sudah menyalurkan genting baru untuk memperbaiki atap rumah warga.
“Kebutuhan genting sekitar 3 ribu lebih. Saat ini, kami sudah menyalurkan sekitar 1.500 buah genting. Relawan kami juga sudah terjun ke lokasi untuk membantu warga,”tandasnya.
Suarabaru.id/Tm