WONOSOBO– Sejumlah 10 siswa SMA mempresentasikan hasil lomba karya tulis ilmiah (LKTI) sejarah lokal yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMA Wonosobo dalam babak final di gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Wonosobo.
Ketua MGMP Sejarah SMA Wonosobo Sugiyono, Rabu (23/10), mengatakan 10 siswa terpilih sebagai finalis dari 55 siswa yang mengirimkan naskah LKTI. Lomba difasilitasi oleh even Komunitas Sejarah Direktorat Sejarah Kemdikbud RI tahun 2019.
Sebelumnya semua peserta telah mengikuti pelatihan penulisan sejarah di RM Sari Rasa dan studi lapangan melalui napak tilas sejarah lokal di kawasan wisata budaya di dataran tinggi Dieng. Peserta melalukan researt di situs sejarah yang ada di Dieng.
Dalam babak final tampil sebagai juara 1-3 Laziqoh Zahratul (SMAN 2 Wonosobo), Anggi Sukma (SMAN 1 Sapuran) dan 3 Elza Zulaida (SMAN 1 Wonosobo). Laziqoh mampu memukau dewan juri dengan mengangkat tulisan mengenai perkeretaapian di Wonosobo.
Bisa Dibukukan
Ketua Dewan Juri lomba Dr Iqbal Birsyada dari Universitas PGRI Yogyakarta mengungkapkan, karya-karya peserta sangat variatif dengan kualitas tulisan yang sangat baik. Hal itu menunjukan, Wonosobo sangat kaya dengan sejarah lokal.
“Sebagian hasil karya peserta lomba LKTI sangat bagus. Karya tersebut perlu diasah dan dikembangkan lagi. Karya peserta yang masuk babak final layak untuk masuk ke jurnal ilmiah. Metode penulisannya sudah cukup bagus dan dilengkapi data sejarah,” jelasnya.
Pengurus Pusat Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Heni Purwono menambahkan tulisan para peserta perlu diubah agar lebih populer. Kalau tulisan peserta bisa lebih populer bida dimuat di media massa dan akan banyak dibaca masyarakat.
“Ke depan para guru harus bisa membimbing anak-anak agar semakin terampil menulis. Hasil karya anak bisa dibukukan agar terdokumentasi dengan baik. Tulisan peserta sudah cukup bagus, karena diawali dengan pelatihan dan survaei lapangan,” sebutnya.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka