MAGELANG- Keseriusan Pemkot Magelang mengentaskan kawasan kumuh diganjar penghargaan sebagai juara kedua Lomba Habitat 2019 tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kota Sejuta Bunga pada lomba itu mengangkat inovasi ‘Program Kampung Tematik Terpadu dan Hijau’ (KampungTeduh).
Keberhasilan meraih prestasi itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Magelang, Handini Rahayu, kemarin. Kota seluas 18,54 km2 ini menempati urutan kedua setelah Kota Surakarta, Urutan ketiga diduduki Kabupaten Pekalongan.
‘’Kota Surakarta tetap unggul. Tapi, kita berhasil mengungguli Kabupaten Pekalongan yang berada di urutan ketiga. Juara harapan 1 diraih Kabupaten Banyumas, harapan 2 Kota Tegal, dan harapan 3 Kota Semarang,’’ ujarnya.
Dia mengaku sangat bersyukur karena program perdana ini langsung mendapat apresiasi tinggi dari provinsi.
Menurutnya, prestasi ini dapat diraih berkat usaha dan perjuangan semua elemen, baik organisasi perangkat daerah (OPD) terkait maupun masyarakat.
‘’Ini bentuk kolaborasi yang harmonis. Saya harap, bentuk kolaborasi pemerintah beserta semua komponen masyarakat seperti ini dapat diterapkan di kawasan-kawasan lain. Khususnya, dalam rangka penataan dan peningkatan kualitas permukiman di Kota Magelang,’’ harapnya.
Handini Rahayu yang akrab dipanggil Dini menerangkan, atas raihan prestasi ini, Pemkot Magelang akan mendapatkan hadiah berupa program pembangunan infrastruktur senilai Rp 750 juta. Pelaksanaannya pada tahun 2020 melalui anggaran Provinsi Jawa Tengah.
‘’Nanti infrastruktur yang dibangun sesuai dengan rencana yang tertuang dalam proposal. Tentu ini makin membuat kita terpacu untuk menuntaskan kawasan kumuh hingga nol persen,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, inovasi Kampung Teduh yang digagas Pemkot Magelang pada September 2019 masuk nomine Lomba Hari Habitat 2019 tingkat Jawa Tengah. Kelurahan Panjang menjadi proyek percontohan program ini dan sudah dinilai oleh tim penilai.
Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina saat menerima kedatangan tim menilai menyatakan optimis Kampung Bogeman Wetan, Kelurahan Panjang, dapat memberikan prestasi terbaiknya.
Sebab, kemandirian dan PHBS masyarakat serta sentuhan Pemkot dalam menata kawasan permukiman ini sudah sangat baik.
‘’Mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya adalah hasil sinergi masyarakat dengan pemerintah, termasuk dengan Camat dan Lurah, OPD, dan stake holders terkait. Saya harap kampung ini menjadi barometer dan motivasi bagi kelurahan lain dalam menata masalah pemukiman,’’ pintanya. (hms)
Editor : Doddy Ardjono