blank
WORKSHOP: Ketua KONI Jateng Subroto (kiri), didampingi Ketua PP KORI dr Hardhono Susanto dan Sekretaris dr Mahalul Azam, saat menjadi pembicara dalam acara Workshop di Hotel Pesona Semarang, belum lama ini. Foto: dok/koni

SEMARANG– Ketua Umum KONI Jateng, Subroto menyebutkan, sukses kontingen Jateng pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua, bergantung pada pengprov cabang olahraga, mulai dari ketua, pelatih dan para pembinanya.

”Apakah Jateng minimal bertahan di peringkat keempat, atau naik dengan perjuangan super berat, atau bahkan turun peringkat, akan sangat bergantung pada pada para pelatih dalam menyiapkan atletnya,” kata Subroto, saat membuka Workshop Peran PP KORI Dalam Implementasi Iptek Olahraga Menuju Sukses PON XX/2020, di Hotel Pesona, Semarang, baru-baru ini.

Workshop yang digelar Perhimpunan Pembinan Kesehatan Olahraga Indonesia (PP Kori) Jateng ini, dihadiri Ketua PP KORI Hardhono Susanto dan para pelatih atau utusan pengprov cabang olahraga di Jateng.

Para pemateri dalam acara itu adalah, Ketua KONI Jateng Subroto, dan para dokter anggota PP KORI, dr Robin Novriansyah Sp OT (bahas Orthopaedi & Traumatologi sub ahli cedera lutut), dr Yudha Manggala SpOT (sub ahli sendi ankle) dan dr Bahrudin, dengan moderator Sekretaris PP KORI dr Mahalul Azam.

Dulang Medali

Sebenarnya, lanjut Subroto, sukses kepengurusan KONI dalam mengantar kontingen ke PON bukanlah peringkat melainkan jumlah medali, yakni adanya kenaikan medali dari empat tahun sebelumnya.

Karena itu dia pun berpesan kepada peserta workshop, yakni para pelatih dari seluruh cabang olahraga di Jateng, untuk berpikir bagaimana mendulang medali sebanyak mungkin, tanpa memikirkan peringkat Jateng pada PON XX mendatang.

Sementara itu, Ketua PP KORI Hardhono Susanto menyebut, kegiatan yang digelar organisasinya dalam rangka membantu Jateng menuju sukses PON. ”Ini hanya sumbangan kecil bagi olahraga di provinsi ini. Namun sekecil apa pun itu, kami ingin memiliki peran,” katanya.

suarabaru.co.id/Riyan