blank
Prosesi arak-arak kirab, Minggu (15/9), digelar untuk mengawali ritual jamasan pusaka Pangeran Sambernyawa di Obyek Wisata Tirta Waduk Gajahmungkur, Wonogiri.

WONOGIRI – Ritual jamasan pusaka Pangeran Sambernyawa, Minggu (15/9), dimeriahkan dengan Tari Gambyong massal yang dibawakan oleh 50 siswi dari 6 SMP Negeri di Wonogiri. Event wisata budaya tahunan Bulan Sura ini, digelar di obyek wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Jateng. Diiringi dengan dendang tembang kidungan Singgah-singgah Kala Singgah oleh Ki Dalang Widodo Wilis.

Rangkaian acaranya, diawali dengan kirab tujuh buah pusaka yang diambil dari tiga tempat penyimpanan. Terdiri atas 3 pusaka, yakni Keris Kiai Karawelang bersama dua tombak (Kiai Totok dan Kiai Jolodoro) dari tempat penyimpanannya di Monumen Tugu Selogiri. Berikut masing-masing dua pusaka terdiri atas Keris Kiai Semar Tinandu dan Timbak Kiai Limpung dari rumah pusaka Bubakan, Girimato, beserta dua pusaka Kiai Alap-alap dan Kiai Bancak dari rumah pusaka Kaliwerak Wonogiri.

Ketujuh buah pusaka yang diambil dari tiga tempat penyimpanan tersebut, dikirab degan diiringi barisan pangombyong Punggawa Baku Kawan Dasa Jaya dari Himpunan Keluarga Mangkunegaran (HKMN) wilayah Nglaroh Selogiri pimpinan Camat Sigit Purwanto, barisan Kejawen dari penyimpanan pusaka Rumah Tiban Bubakan dipimpin Camat Suparmo, dan para pelaku budaya dari Gedong Pusaka Kaliwerak, Kecamatan Wonogiri Kota.

Prosesi kirab juga menyertakan Prajurit Irotono bersenjatakan tombak untuk mengawal joli usungan, yakni tempat alat kelengkapan jamasan, yang dipimpin oleh Kajeng Raden Arya Tumenggung (KRAT) Sihono Wibakso. Ikut serta dalam arak-arakan kirab, barisan Putri Domas.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, berkenan mengutus Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Lilik Priarso Tirtodiningrat dari Kadipaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Surakarta, untuk menyerahkan 7 pusaka Pangeran Sambernyawa, guna dilakukan penjamasan di Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur, Wonogiri. Penyerahan dilakukan kepada Raden Mas (RM) Mulyanto dari HKMN Nglaroh, yang tampil sebagai Subamanggala yang diiikuti oleh barisan Punggawa Baku Kawan Dasa Jaya.

 

Selanjutnya, ketujuh pusaka tersebut dijamas di rumah jamas oleh tim pusaka dari Reksa Warastra Mangkunegaran Surakarta, terdiri atas Raden Tumenggung (RT) Riyadi Dwi Putranto, Mas Ngabehi (MNg) Sri Hartono dan MNg Suparman. Ikut disertakan pula dalam jamasan tersebut, pusaka gong Kabupaten Wonogiri Kiai Mendung Eko Dayawilaga. Banyak masyarakat yang ikut menjamaskan pusakanya. Diantaranya, Kliwon (70), dari Mantingan, Ngawi, Jatim, yang datang bersama rombongan sebanyak dua minibus.

 

Ikut memberikan sambutan, Kepala Dikbud Wonogiri, Dr Yuli Bangun Nursanti, Asisten Sekda Teguh Setyono dan Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Edy Santosa. Asisten Sekda, Teguh, menyatakan, event wisata Bulan Sura Tahun Wawu 1953 atau Muharam 1441 H di Kabupaten Wonogiri, telah diawali dengan larung ageng di laut selatan Pantai Paranggupita.

Sekretaris Dikbud Wonogiri, Sriyanto, dan Kabid Kebudayaan Eko Sunarsono, menambahkan, acara kirab dan jamasan pusaka Sambernyawa di Waduk Gajahmungkur, kali ini dimeriahkan pula dengan drum band pelajar dari SMP Negeri 2 Wonogiri, kesenian reog dadak merak dan kesenian tradisional kucingan. Juga digelar demo pembuatan keris oleh Empu Mas Daliman Puspa Budaya dari Mojosongo, Solo, yang sekaligus menggelar pameran pusaka dan konsultasi tosan aji.

 

Bersamaan itu, juga digelar ruwatan massal yang diikuti 29 anak penyandang sukerta, terdiri atas 17 pria dan 12 wanita. Ruwatan massal ditandai dengan pagelaran wayang kulit lakon Murwakala oleh Ki Dalang Suyati dari Eromoko, Wonogiri. Diiringi kuartet waranggana dan seni karawitan Merdi Raras.Untuk menandai dimulainya ruwatan massal, Wabup Edy Santosa, berkenan menyerahkan tokoh wayang Betarakala kepada Ki Dalang Suyati. ”Gelar ritual jamasan pusaka kali ini lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Obyek Wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri, Pardiyanto.(suarabaru.id/Bambang Pur)