blank
Ketua Pengurus Cabang Fatayat NU Wonosobo Haryati S Ag ketika melantik Pengurus Ranting Fatayat NU Desa Kaliwuluh Kecamatan Kepil Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Kader Fatayat NU harus iklas dan tulus dalam mengabdi dan berjuang untuk membesarkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). NU itu organiasai keagamaan yang didirikan ulama-ulama besar terdahulu untuk kebangkitan umat.

“Sebagai wadah organisasi perempuan muda NU, Fatayat punya tugas untuk memberdayakan kaum perempuan muda, melakukan pengkaderan sekaligus merawat tradisi NU agar tetap hidup dan lestari di masyarakat,” tegas Ketua PC Fatayat NU Wonosobo, Haryati, S Ag.

blank
Ketua PC Fatayat NU Wonosobo, Haryati S Ag. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Haryati mengatakan hal itu, usai melantik Pengurus Ranting Fatayat NU Desa Kaliwuluh Kepil Wonosobo. Acara tersebut dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Dr KH Ngarifin Shidiq Alh M Pd I, Ketua PC Muslimat NU Hj Ummi Fatmah Alh dan Camat Kepil Miswari S Sos.

Kader perempuan muda NU dalam berkhikmat mengurus organiasasi Fatayat, imbuhnya, harus tanpa pamrih kecuali hanya meneruskan perjuangan ulama-ulama NU terdahulu menegakan ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bahkan pendiri NU Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari sudah wanti-wanti siapa pun yang mau mengurus organisasi NU dan badan otonomnya seperti IPNU-IPPNU, Fatayat-Muslimat NU dan Ansor-Banser dianggap sebagai santri beliau,” sebutnya, Selasa (3/9).

Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari disebutkan alumnus Jurusan Pendidikan Agama (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) – kini Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini – merupakan ulama yang sangat luar biasa.

Amanat Organisasi

“KH Hasyim Asy’ari merupakan ulama yang konsisten mengusung paham ahlus sunnah wal jama’ah. Beliau juga merupakan sosok penting dibalik berdirinya NU dan pesantren bersama ulama-ulama NU lain pada zamannya,” ujar Haryati.

Karena itu, tambah mantan Ketua PC IPPNU Wonosobo, kader Fatayat NU harus bisa meneruskan warisan tradisi dan ajaran NU yang telah dirintis pada pendahulu dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.

“Sebagai sosok panutan dan pemberi inspirasi dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara, tradisi dan ajaran NU yang dibawa KH Hasyim Asy’ari harus terus dirawat. Jika ada yang berupaya merongrong ideologi NU harus dilawan,” tegasnya.

Apalagi saat ini, diakuinya, banyak upaya untuk mendelegitimasi ideologi NU dengan membangun faham aswaja tandingan. Paham aswaja an-nahdliyyah kader Fatayat NU harus kuat dan berdaya sehingga tidak akan mempan bila disusupi ideologi lain.

Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti ini menambahkan sebelum dilantik menjadi pengurus Fatayat NU, setiap kader ditanya komitmen dalam mengemban amanah organisasi dan ideologi NU.

Setelah mengucapkan janji dan sumpahnya, Pengurus Ranting Fatayat NU Desa Kaliwuluh pun mengucapkan syahadat dan berikrar akan menjunjung tinggi amanat organisasi dengan penuh rasa ikhlas dan bertanggungjawab dengan berpegang teguh pada PDPRT Fatayat NU.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka