SEMARANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 telah melebihi target yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, pendapatan asli daerah Jateng melebihi Rp289 miliar dari target murni 2019.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Rapat Paripurna Tanggapan dan Jawaban Gubernur Terhadap Badan Anggaran di kantor DPRD Jateng, Rabu (21/8).
“Kinerja Pendapatan Daerah diperoleh dari kontribusi PAD sebesar Rp14,401 triliun atau 54,85% melebihi sebesar Rp289 miliar dari target murni 2019,” kata Ganjar di hadapan anggota dewan.
Selain itu lanjut dia, Dana Perimbangan sebesar Rp11,766 triliun atau 44,82 % serta lain-lain dari pendapatan yang sah sebesar Rp85,572 milyar atau 0,33%.
“Terdapat Penambahan Anggaran sebesar Rp216,66 milyar dari anggaran murni sebesar Rp11,857 triliun menjadi Rp12,073 triliun, diantaranya digunakan untuk mendukung Sarana dan Prasarana Aplikasi Kesamsatan dalam meningkatkan pelayanan publik serta meningkatkan pendapatan,” terangnya.
Meningkatnya PAD Jateng tahun ini lanjut Ganjar tidak terlepas dari kinerja BUMD yang semakin baik. Deviden yang diberikan BUMD sebagai PAD terus meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan 14,60% per tahun (2016-2019).
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja BUMD melalui evaluasi kinerja secara periodik agar target pendapatan terlampaui, kerjasama investasi dengan pihak ketiga, mendorong sinergi antar BUMD, penambahan penyertaan modal BUMD keuangan untuk meningkatkan share saham serta pemenuhan regulasi, mendorong implementasi Good Corporate Government dan mendayagunakan pengelolaan asset,” tutupnya.
Rapat paripurna tersebut berlangsung khidmad. Sejumlah anggota dewan dan fraksi turut hadir mendengarkan tanggapan dari Gubernur Jateng itu. (suarabaru.id)