GROBOGAN – Bupati Grobogan Sri Sumarni mengharapkan Pemerintah Desa Menduran berkomitmen memanfaatkan dana desa untuk membiayai program pembangunan yang sesuai dengan prinsip dan pendekatan sesuai dengan kesepakatan. Hal tersebut dikatakannya dalam kegiatan karya bhakti mandiri TMMD di Desa Menduran, Kamis (15/8).
Menurut Sri Sumarni Dana Desa yang diterima Pemerintah Desa Menduran senilai Rp 1.120.795 ditambah Alokasi Dana Desa (ADD) senilai Rp 534.608.100 dengan total seluruhnya senilai Rp 1.655.403.100 harus ada perpaduan dengan gerakan masyarakat, sinergitas antarprogram dan antarkomponen untuk optimalisasi efektifitas dan efesiensi serta keberlanjutan pembangunan di Desa Menduran.
“Pemerintah pusat selama empat tahun terakhir ini telah memfasilitasi, baik dana maupun program ke desa. Harapannya agar dapat meningkatkan kemampuan menyelenggarakan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, situasi dan kondisi lokal, yang dirumuskan melalui forum Musrenbangdes. Dalam forum ini melibatkan semua unsur masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban serta pemeliharaan dan pengembangan output,” jelas Sri Sumarni.
Pihaknya menambahkan, keterlibatan komponen lain yang mempunyai komitmen terhadap pembangunan pedesaan sangat penting guna menciptakan sinergitas. Pihaknya melihat ada relevansi kehadiran TNI, khususnya Kodim 0717/Purwodadi di tengah-tengah masyarakat Desa Menduran dengan kegiatan Karya Bhakti Mandiri / TMMD.
Disebutkan Sri Sumarni, TMMD adalah salah satu bagian usaha percepatan pembangunan pedesaan yang inspirasinya digali Kodim 0717/Purwodadi yang didukung sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Grobogan dan Dispermades Grobogan sebagai koordinatornya. Menurut ibunda Indri Velawati ini, TMMD menegaskan kembali semangat dan tekad TNI AD Kodim 0717/Purwodadi agar selalu menyatu dengan masyarakat serta berperan aktif dalam proses pembangunan pedesaan. Hal itu dilakukan sebagai wujud nyata bhakti TNI dan kepedulian terhadap permasalahan manajemen pembangunan pedesaan.
“Kodim 0717/Purwodadi dan Dispermades Kabupaten Grobogan merangkul masyarakat Desa Menduran untuk membangun bersama-sama, bahu-membahu, mengoptimalkan percepatan pembangunan dan hasilnya langsung dapat dinikmati masyarakat antara lain, jalan blok beton dengan volume 400 m x 2,5 m x 15 cm, 1 unit mushola, 1 unit pos kamling, serta 10 unit jamban untuk peningkatan menjadi jamban sehat,” tambahnya.
Secara topografis, Desa Menduran berada di dataran rendah yang dekat dengan aliran sungai. Sepanjang tahun, sungai ini menyediakan air untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Baik untuk konsumsi maupun pengembangan sektor pertanian. Bupati meminta Pemerintah Desa dan SKPD terkait harus mulai membangun sinergitas agar dapat mengembangkan sektor tersebut.
“Banyak lahan non produktif milik warga yang belum digarap. Sebuah potensi yang sangat menjanjikan dengan kesungguhan tekad apabila mau, desa ini bisa berkembang menjadi sentra perkebunan. Perlu dipilih komoditi perkebunan, buah-buahan, atau sayuran yang bisa langsung dikonsumsi dan juga bisa sebagai bahan makanan olahan untuk menambah nilai jual. Hal ini akan memacu kegiatan ekonomi masyarakat. Munculnya industrialisasi yang ditopang sektor pertanian, dibutuhkan kreativitas dan produktivitas serta kewirausahaan,” tambahnya.
suarabaru.id/Hana Eswe.