blank
Tim program pengembangan desa mitra Universitas Muhammadiyah Magelang bekerja sama dengan kelompok kerja Kampung Keluarga Berencana ( KB) Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mencanangkan  Kampung KB “ Satria” desa setempat. Foto: Yon

MAGELANG- Tim program pengembangan desa mitra Universitas Muhammadiyah Magelang bekerja sama dengan kelompok kerja Kampung Keluarga Berencana ( KB) Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mencanangkan  Kampung KB “ Satria” desa setempat.

“Kegiatan ini merupakan bukti Universitas Muhammadiyah Magelang selalu  memperhatikan bidang pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Amelia, salah satu perwakilan tim program pemgembangan desa mitra Universitas Muhammadiyah Magelang.

Amelia mengatakan, pemberian nama Kampung KB “Satria” tersebut mendeskripsikan  Desa Menayu sebagai kampung yang sejahtera, adil, tertib, rapi, indah, dan aman. Menurutnya,  potensi yang ada di desa yang memiliki 210  kepala keluarga (KK) dan 648 jiwa dan wilayah penduduknya terdiri atas tiga rukun tetangga (RT) tersebut, meliputi perikanan, pertanian dan UMKM.

“Potensi yang ada di desa  tersebut akan didukung oleh Pemerintah Desa Menayu bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menggunakan dana ADD (Alokasi Dana Desa),” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas  Sosial Kabupaten Magelang Retno Indriastuti mengatakan, pencanangan kampung KB sebagai upaya pemerintah menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas guna mendukung tercapainya visi dan misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Magelang.

Ia menambahkan, pencanangan Kampung KB  tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualitas hidup. Sehingga masyarakat nantinya memiliki pertahanan dan kesejahteraan keluarga yang lebih baik di masa mendatang.

Sementara itu, pada pencanangan Kampung KB “Satria” Desa Menayu, juga diresmikan “Rumah Dataku”, yakni tempat sarana data kependudukan serta verifikasi administrasi.

Rumah Dataku tersebut terdiri atas delapan  bidang data yang dijadikan sebagai bahan administrasi , yaitu bidang kesehatan, agama, kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK), pendidikan, ekonomi, perlindungan, sosial-budaya, dan pembinaan lingkungan.

Suarabaru.id/yon

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini